VIVA – Ralf Rangnick kini menjadi yang terdepan untuk mengisi kursi manajer Manchester United yang lowong usai Ole Gunnar Solskjaer didepak. Kabarnya, dia sudah mencapai kesepakatan dengan manajemen 'Setan Merah'.
Pria asal Jerman tersebut diminta menangani MU sampai akhir musim. Lalu Rangnick juga akan bertugas sebagai konsultan hingga dua tahun.
Yang menjadi pertanyaan, sebenarnya siapa sosok Rangnick sehingga membuat MU berani memberikan kepercayaan kepadanya?
Diketahui Rangnick merupakan seorang mantan pemain yang berposisi sebagai gelandang. Kariernya memang tidak cemerlang, karena hanya membela sejumlah tim kecil dari periode 1976 sampai 1988.
Ketika aktif menjadi pemain, namun Rangnick sudah memulai berkarier sebagai pelatih. Namun baru di 1999 dia dipercaya menangani tim yang berlaga d Bundesliga, VfB Stuttgart.
Rakf Rangnick
Sempat gagal menjadi asisten Joachim Loew di Timnas Jerman, namun pada 2004, dia bergabung dengan Schalke 04. Musim tersebut Rangnick membawa timnya tampil gemilang, berhasil ke final DFB Pokal.
Sempat pindah ke Hoffenheim, namun dia kembali menangani Schalke pada 2010, dan kemudian membawa tim tersebut juara DFB Pokal.
Sukses di Red Bull
Yang sensasional dari Rangnick, adalah saat dia bergabung dengan RB Leipzig. Menjadi direktur olahraga untuk RB Leipzig dan Red Bull Salzburg sejak 2012, dia berhasil membawa Leipzig yang tadinya berada di divisi 4 Liga Jerman naik ke Bundesliga dalam empat tahun.
Berkat kesuksesan bersama Leipzig dan Salzburg, pada 2019, dia promosi menjadi kepala pengembangan Red Bull GmbH, termasuk membawahi New York Red Bull dan Red Bull Bragantino.
Namun di Juli 2021, dia hengkang setelah menerima tawaran manajer pengembangan olahraga dari klub Rusia, Lokomotiv Moskow.
Beberapa waktu lalu, Rangnick juga sempat dihubungkan dengan sejumlah klub besar Eropa. Mulai dari Arsenal, hingga AC Milan.
Beda dengan Ten Hag, Rangnick Ungkap Fakta Mengejutkan soal Jadon Sancho
Mantan bos sementara Manchester United Ralf Rangnick mengklaim Jadon Sancho tidak pernah melakukan masalah disiplin selama masa jabatannya yang singkat. Ini kata Dia.
