Juergen Klopp Memahami Kekecewaan Mohamed Salah

Manajer Liverpool, Juergen Klopp, dan bintang Liverpool, Mohamed Salah.
Sumber :
  • Liverpool Echo

VIVA Bola – Manajer Liverpool, Juergen Klopp merespons kegagalan timnya menembus Liga Champions musim depan. Salah satu pemainnya, Mohamed Salah mencurahkan isi hatinya melalui media sosial.

Prediksi Pertandingan Premier League: West Ham United vs Liverpool

Klopp mengaku sudah membaca apa yang diutarakan Salah. Dia merasa itu hal yang wajar, dan memang dia sudah memperkirakan bakal ada rasa kecewa karena pesaingnya, Manchester United dan Newcastle United cuma perlu satu angka untuk memastikan posisi empat besar klasemen Premier League.

"Saya membacanya. Saya khawatir tentang berita utama yang akan saya buat dengan hal-hal yang saya katakan. Setelah pertandingan terakhir ketika sudah jelas (MU dan Newcastle) membutuhkan satu poin, saya tahu mereka mendapatkannya," kata Klopp, dikutip dari Sportsmole.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Brighton vs Manchester City di Premier League

Manajer Liverpool, Juergen Klopp

Photo :
  • Peter Byrne/PA via AP

Situasi tersebut membuat Klopp menjadi pesimistis. Dia merujuk hal-hal buruk yang muncul di media sosial. Situasi yang membuatnya memahami apa yang dirasakan oleh Salah.

5 Fakta Menarik Arsenal Usai Pesta Gol ke Gawang Chelsea di Premier League

"Musim ini secara historis tidak bagus. Tapi sejak kami berlatih di Dubai sejak Piala Dunia, tidak semuanya sempurna tetapi poin yang kami kumpulkan bagus," tuturnya.

Juru taktik asal Jerman tersebut merasa kegelisahan Salah sama dengan apa yang menerpa anak asuh lainnya. Mereka telah gagal mencapai ekspektasi para suporter. Penawarnya sekarang ini adalah tiket Liga Europa.

Mohamed Salah saat Liverpool melawan Tottenham Hotspur

Photo :
  • AP Photo/David Cliff

"Kami semua juga berpikir begitu. Ini bukan musim yang kami inginkan. Saya benar-benar berpikir ini bukan musim yang akan kami bicarakan dan kami telah gagal memberi orang lebih banyak yang untuk dinikmati," ujar Klopp.

"Ini akan jadi musim yang normal jika kami finis keempat. Tidak bagus, tapi berkualitas. Terkadang Anda harus menerimanya. Saya sudah berada di sini selama tujuh setengah tahun, hal-hal tidak selalu maju dan terkadang ada penurunan," imbuhnya.

"Jika kami bisa melakukannya sepanjang musim, kami akan berada di tempat yang berbeda. Jadi, tentu saja ada alasan untuk optimistis. Suasana yang diciptakan orang-orang kami di pertandingan kandang terakhir. Cara klub mengucapkan selama tinggal kepada para pemain yang pergi luas, semua hal ini adalah dasar untuk masa depan yang fantastis."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya