Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Hubungan antara Claudio Ranieri dan Jose Mourinho, memang tidak terlihat harmonis. Terutama setelah Ranieri mendapat kesempatan kembali ke Premier League, untuk menangani Leicester City sejak awal musim ini.
Ranieri meninggalkan Inggris lebih dari satu dekade lalu, setelah didepak oleh Chelsea, untuk memberi jalan bagi Jose Mourinho. Kemenangan Leicester City atas Chelsea, akhirnya tampak menjadi sukses Ranieri membalaskan dendamnya.
Baca Juga :
MU Mainkan Mkhitaryan Lagi, Mourinho Tidak Puas
Baca Juga :
Scholes Ramal MU Paceklik Trofi 2 Tahun
Ranieri meninggalkan Inggris lebih dari satu dekade lalu, setelah didepak oleh Chelsea, untuk memberi jalan bagi Jose Mourinho. Kemenangan Leicester City atas Chelsea, akhirnya tampak menjadi sukses Ranieri membalaskan dendamnya.
Baca Juga :
Januzaj Kesal dengan Perlakuan Mourinho
Ditambah lagi dengan pemecatan Mourinho, segera setelah kekalahan itu. Dilansir dari
Football Italia
pada Rabu, 23 Desember 2015, Ranieri mengaku terkejut dengan keberhasilan timnya mengalahkan Chelsea.
Mourinho telah banyak melontarkan pernyataan tajam pada Ranieri. Namun, pelatih asal Italia itu menyebut tidak punya niat balas dendam.
"The Special One mengatakan hal-hal buruk karena takut pada saya," canda Ranieri.
Menurut Ranieri, serangan sudah biasa dilakukan Mourinho untuk mengalahkan lawan-lawannya. Ranieri mengungkap hubungannya dengan Mourinho, tidak seburuk yang terlihat. "Dia orang pertama yang mengucapkan selamat, saat saya menjadi manajer Leicester."
Keduanya tampak berpelukan usai pertandingan Leicester vs Chelsea, dan Ranieri menyebutnya sebagai pelukan yang tulus. Dia pun mengaku kecewa dengan pemecatan Mourinho oleh Chelsea.
Laporan: M Nurhendra Saputra
Halaman Selanjutnya
Ditambah lagi dengan pemecatan Mourinho, segera setelah kekalahan itu. Dilansir dari