- Reuters/Eddie Keogh
VIVA.co.id - Laga Manchester City kontra Arsenal, Minggu 8 Mei 2016, akan penuh emosional bagi seorang Manuel Pellegrini. Sebab, itu menjadi pertandingan terakhir bagi sang manajer di hadapan publik Etihad Stadium.
Pada pertengahan musim lalu, The Citizens menyatakan telah mengontrak Guardiola untuk musim mendatang. Keputusan tersebut, tak lepas dari pembicaraan klub dengan pelatih asal Spanyol tersebut sejak 2012.
Tetapi, Guardiola lebih memilih menangani Bayern Munich, usai meninggalkan Barcelona. Hingga akhirnya, ManCity berhasil mendapatkan tanda tangan pelatih berusia 45 tahun itu dan akan mulai melatih pada Juni nanti.
Alhasil, laga kontra Arsenal akan menjadi perpisahan Pellegri dengan para suporter ManCity. Manajer asal Chile ini menilai itu adalah sebuah duel yang spesial baginya, dan ingin timnya meraih kemenangan.
Selain demi menjadi perpisahan yang manis, kemenangan juga akan membawa ManCity ke posisi yang lebih baik di papan klasemen. Saat ini, The Citizens berada di posisi keempat dengan 64 poin, atau kalah tiga angka dari Arsenal yang ada di atasnya.
“Ini adalah laga spesial, karena pertandingan terakhir kami, setelah tiga tahun yang intens. Kami selalu menerima dukungan dari fans dan sangat bahagia karenanya," kata Pellegrini, seperti dilansir Goal Internasional.
"Untuk saya musim kedua adalah yang terburuk. Jika kami bisa mengakhiri musim ini di posisi ketiga, saya merasa ini masih merupakan musim yang baik, meski bukanlah musim yang luar biasa,” sambungnya.
Sejak didatangkan oleh ManCity pada 2013 lalu, Pellegrini sudah mempersembahkan satu gelar Premier League dan dua trofi Piala Liga Inggris. Kini, dia tengah berusaha keras agar pasukannya lolos ke Liga Champions musim depan.
“Saya akan merasakan emosi pada Minggu nanti, tetapi memilih untuk tidak memperlihatkannya,” katanya.
Usai melawan Arsenal, Pellegrini akan menutup perjalanannya bersama ManCity dengan bertandang ke markas Swansea City. (asp)
