Tuduhan di Balik Kemenangan Juventus: Ronaldo Diving, Wasit Curang

Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo
Sumber :
  • vaaju

VIVA – Juventus berhasil meraih kemenangan dramatis atas Genoa dalam lanjutan Serie A 2019/2020. Berlaga di Allianz Stadium, Kamis 31 Oktober 2019, tuan rumah menang dengan skor 2-1.

Pencapaian Indonesia U-23 Hasil Upaya Semua Pihak

Kemenangan itu berhasil membuat Juventus kembali merampas status pemuncak klasemen sementara dari Inter Milan. Juve kini mengoleksi 26 poin, selisih satu angka dari Inter.

Meski demikian, kemenangan Juve tak sepenuhnya diterima Genoa. Sang pelatih, Thiago Motta menyebut kekalahan yang dialami timnya tak wajar. 

Allegri Angkat Bicara soal Dusan Vlahovic yang Kesal karena Diganti

Sejatinya, Genoa mampu mengimbangi Juventus hingga waktu normal, 90 menit. Setelah tertinggal lebih dulu via tandukan Leonardo Bonucci pada menit ke-37, Genoa berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Christian Koumae pada menit ke-41.

Namun, musibah datang pada masa injury time. Wasit menunjuk titik putih dan memberikan penalti untuk Juventus. Nah, situasi ini yang diprotes oleh Motta. 

Xavi Hernandez Beber Alasan Bertahan di Barcelona

Dia menyebut Ronaldo tak sportif karena melakukan diving di dalam kotak penalti. Menurut Motta, pemain belakangnya tak melakukan pelanggaran kepada megabintang asal Portugal itu.

Selain itu, eks pemain Inter Milan dan PSG tersebut juga menyoroti keputusan wasit. Dia menyayangkan penalti yang diberikan kepada Juve. 

>

"Saya akan membiarkanmu menilai sendiri. Saya hanya akan mengatakan bahwa wasit cukup parah malam ini. Kami pulang dengan tahu telah memberikan segalanya. Kami bermain seperti Genoa dan hanya itu yang bisa kita lakukan," kata Motta, dikutip Football Italia.

Di satu sisi, Motta tetap memberikan apresiasi kepada para pemainnya. Meski kalah, ia salut dengan perjuangan para pemain yang pantang menyerah menghadapi klub sekaliber Juventus.

"Saya memuji para pemain karena kami menunjukkan kinerja yang baik melawan tim paling sulit dihadapi, tidak hanya di Italia. Namun juga di seluruh Eropa," ujarnya.

"Dalam keadaan sulit membuktikan bahwa kami tampil layaknya sebuah tim. Kami tidak bisa hanya menunggu dan bertahan meski hanya bermain dengan 10 pemain. Kami tetap tampil terbuka dan menunjukkan sikap yang benar," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya