- http://lazio.theoffside.com
VIVAnews - Final Coppa Italia tahun ini memiliki makna yang dalam bagi para pelatih Palermo, Delio Rossi. Ia pun tidak bisa menahan tangisnya lagi.
Rossi menangis saat upacara pembukaan final Coppa Italia yang mempertemukan timnya dengan Inter Milan, Minggu, 29 Mei 2011. Ia mengaku ingin bisa memberikan lebih dari sekadar final.
"Aku ingin memberikan sesuatu yang lebih untuk Palermo. Kami akan memutuskan masa depanku minggu depan," papar Rossi seperti dirilis FootballItalia.
Malam itu merupakan final Coppa Italia ketiga bagi Palermo. Dua final lainnya didapat tahun 1974 dan 1979. Bagi Rossi, final itu terasa campur aduk mengingat adanya kemungkinan bahwa ini pertandingan terakhirnya.
"Mengapa aku menangis? Aku ingin memberikan sesuatu yang lebih untuk Palermo, mungkin sesuatu yang lebih besar bagi kami," kata Rossi. Performa yang bagus (ternyata) tidak cukup, harus ditambah pengalaman untuk menang," lanjutnya.
Namun, makna air mata Rossi tidak hanya mencerminkan kesedihan saja. Ia juga bangga pada hasil yang telah dibuat anak didiknya. Dengan demikian Palermo berhak ikut Liga Eropa musim depan. Ia pun sangat berterima kasih sekaligus menyesal tidak mampu memberikan gelar juara.
"Orang-orang ini pantas mendapatkan lebih. Mereka terus berdiri untuk kami dan mendukung tim ini," ujar Rossi.
Kontrak Rossi di Palermo akan segera berakhir bulan Juni. Belum pasti apakah ia akan pergi atau kembali musim depan. Rossi sendiri mengaku ingin pergi meski berat.
"Aku telah bicara dengan pihak klub dan kami akan evaluasi bersama mengenai apa yang terbaik untukku, Presiden, dan Palermo," katanya. "Pada Selasa (31 Mei 2011) atau pekan depan, aku akan bertemu dengan Presiden Maurizio Zamparini untuk membicarakan masa depanku," jelasnya. (eh)
Jika Lolos Tes Ini, Keamanan Siber Bank di Indonesia Sudah Tangguh
Empat dari sepuluh bank terbesar di Indonesia menaruh kepercayaan kepada Spentera perihal keamanan siber.
