De Boer Dipecat, Agen Kritik Keras Inter Milan

Mantan pelatih Inter Milan, Frank de Boer.
Sumber :
  • REUTERS/Max Rossi

VIVA.co.id -  Inter Milan akhirnya mengambil keputusan memecat Frank De Boer dari jabatannya sebagai pelatih pada awal November ini. Keputusan tersebut mendapat kritik keras dari agen De Boer, Guido Albers, yang menyebut La Beneamata tidak sabar.

Daftar Juara di 4 Liga Top Eropa Musim Ini, Tinggal Tunggu Premier League

Pemecatan ini tidak lepas dari kegagalan De Boer mengangkat performa La Beneamata. Masuk menggantikan Roberto Mancini, pria asal Belanda itu malah tidak mampu menjalankan tugas sesuai harapan.

Hanya dalam 11 laga, De Boer langsung didepak Nerazzurri. Di ajang Serie A, dia hanya memberikan empat kemenangan, dua hasil imbang, dan lima kekalahan buat Inter.

Dapat Kuota Tambahan, Serie A dan Bundesliga Kirim 5 Wakil ke Liga Champions Musim Depan

Terkait kondisi itu, Albers menilai, bila De Boer sangat berambisi mengembalikan Inter ke papan atas musim. Sayangnya, Inter malah memutus kinerjanya di tengah jalan, atau hanya 9 minggu sejak dia melatih Mauro Icardi dan kawan-kawan.

"Dia telah memulai sebuah proyek dan telah diputus di tengah jalan setelah hanya 9 pekan. Jelas dia tak mengambilnya dengan baik, karena bila Anda memulai sesuatu maka Anda berharap untuk maju bersama, bekerja sebagai tim. Anda butuh waktu untuk berubah, semua orang tahu transisi dari 4-4-2 ke 4-3-3 membutuhkan waktu," ujarnya.

16 Klub Ini Pastikan Tiket ke Liga Champions Musim Depan, Siap-siap dengan Format Baru!

"Inter adalah klub top, itulah mengapa De Boer mengambil pekerjaan ini, tapi ini mustahil untuk menyempurnakan transisi seperti ini hanya dengan sembilan minggu," ujar Albers, dilansir Football-Italia.

Dia juga menegaskan, bila De Boer ingin mengganti gaya sepakbola di Inter, dan membawanya ke Liga Champions. Kemudian, Albers meminta Inter melihat apa yang dilakukan Liverpool kepada Juergen Klopp, memberi waktu banyak untuk mengubahnya.

"Semua ini adalah target untuk Frank. Tentu saja itu bukan target mudah, tapi yang paling sulit adalah bertransisi dalam gaya permainan berbeda dan berlatih secara berbeda. Anda bisa lihat Liverpool seberapa lama untuk berubah bersama Jurgen Klopp.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya