- Instagram/@garethbale11
VIVA – Agen pemain, Jonathan Barnett menegaskan, gaji pemain tidak boleh dipaksa turun karena alasan Pandemi Corona COVID-19. Dia menilai, tanggungjawab ada pada manajemen yang harus menjalankan klub mereka lebih baik.
Barnett, yang memiliki klien seperti bintang Real Madrid Gareth Bale itu menilai, para pemain seharusnya tidak menjadi pihak yang bertanggungjawab ‘membayar’ atas turunnya pendapatan klub setelah krisis COVID-19.
Baca: Tottenham Pinjam Uang ke Pemerintah Inggris Sebesar Rp3 Triliun
Nilai kerjasama sponsor, pendapatan setiap pertandingan, dan penawaran hak siar televisi di masa depan menjadi tidak pasti setelah Pandemi Corona sempat menghentikan nyaris semua kompetisi olahraga tingkat atas di dunia.
"Saya tidak melihat gaji pemain harus turun, itu sudah pasti," katanya kepada BBC Radio 4, seperti dilansir Soccerway, Jumat 5 Juni 2020.
"Kebanyakan pemain terikat kontrak. Yang saya lihat adalah mungkin klub harus melihat bagaimana mereka menjalankan klub mereka dengan sedikit lebih baik lagi," lanjut Jonathan Barnett.
Barnett berpikir, para pemain profesional menjadi kunci industri olahraga 'hidup' dan para pemain juga memiliki karier yang sangat pendek. Itu sebabnya pendapatan besar seorang pemain seharusnya bukan menjadi beban bagi klub.
"Para fans datang untuk melihat para pemain bermain, tak ada yang datang untuk melihat permainan direktur eksekutif. Jadi para pemain lah yang mendatangkan uang di atas meja klub," jelas Barnett.
"Ini (krisis keuangan klub karena Corona) bukan masalah buat pemain dalam mendapatkan penghasilan lebih banyak, karena ini adalah periode yang singkat untuk mendapatkan uang bagi mereka (para pemain)," lanjut Barnett.
Baca: Keren, Pendapatan Ronaldo dari Instagram Kalahkan Model Seksi Amerika
Viral Calon Siswa Polres Baubau Bernama Real Madrid, Warganet: Bapaknya Madridista
Calon Siswa (Casis) Tamtama Polres Baubau, Real Madrid (19) tengah menjadi sorotan warganet di media sosial lantaran namanya yang mirip dengan klub sepakbola asal Spanyol
