Memalukan, Presiden Barcelona Curhat Tak Punya Uang untuk Boyong Depay
- twitter/Memphis
VIVA – Presiden Olympique Lyon Jean-Michel Aulas membantah bahwa pemainnya, Memphis Depay merapat ke Barcelona. Aulas mengatakan, Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu mengaku kepadanya tak punya uang untuk memboyong Depay.
Depay sebelumnya santer dikabarkan bakal hengkang ke Barcelona. Kesepakatan antara kedua kubu bakal rampung pada pekan ini.
Mantan winger Manchester United itu menjadi buruan Barcelona setelah diminta langsung oleh pelatih Ronald Koeman. Dia menjadi alternatif dari Lautaro Martinez yang enggan dilepas oleh Inter Milan.
Sedari awal, Koeman memang sudah memasukkan Depay dalam daftar belanja Barca. Sebab, dia sudah paham betul kualitas sang pemain saat bekerja sama di Timnas Belanda.
Baca Juga: Sadis, Real Madrid Pesta Setengah Lusin Gol ke Gawang Getafe
Rumor itu langsung dibantah oleh Aulas. Dia menyatakan Depay tidak akan hengkang karena Barca tak mampu menyanggupi permintaan Lyon soal banderol yang mereka tetapkan pada Depay.
Barca diharuskan menebus Depay sebesar 25 juta euro atau setara Rp440 miliar dengan tambahan bonus sekitar 5 juta euro. Namun, Barca tak mampu. Padahal, harga itu tentu jauh lebih murah ketimbang Martinez yang dihargai sebesar 100 juta euro oleh Inter.
"Presiden Josep Maria Bartomeu mengatakan kepada saya pada hari Minggu bahwa Barca sangat menderita akibat krisis COVID-19 dan tidak mungkin bagi mereka untuk membuat penawaran," kata Aulas, dikutip Evening Standard.
Baca Juga: Terungkap, 2 Cara Agar Chintya Candranaya Bebas Dugaan Pembodohan
Depay seperti hidup kembali ketika memperkuat Lyon. Pasalnya, dia sempat gagal total ketika berseragam Manchester United. Selama berada di Old Trafford, dia cuma membukukan 53 penampilan dan tujuh gol.
Padahal, dia digadang menjadi penerus kejayaan Cristiano Ronaldo di Old Trafford. Sementara, selama berseragam Lyon, dia sudah menorehkan 140 gol dan 57 gol sejak 2016.
Xavi Kembali Tersudut di Barcelona, Ancelotti Kasih Pembelaan
Xavi Hernandez kembali mengalami masa sulit di Barcelona. Keputusannya untuk bertahan di tim asal Catalan malah membuatnya mendapat tekanan untuk hengkang.
