- REUTERS/Paul Hanna
VIVA – Real Madrid dipaksa menyerah 0-3 saat menjamu Barcelona di Estadio Santiago Bernabeu, Sabtu 23 Desember 2017 malam WIB. Laga pekan ke-17 LaLiga bertajuk El Clasico tersebut berlangsung sengit.
Salah satu insiden panas melibatkan striker Barcelona, Luis Suarez dan kapten Madrid, Sergio Ramos. Keduanya memicu ketegangan saat laga memasuki babak kedua.
(Baca juga: Menang El Clasico, Barcelona Kuasai Puncak Klasemen LaLiga)
Ramos yang berupaya mengejar bola diadang oleh Suarez. Namun, tangan bek berusia 31 tahun melayang kencang ke arah wajah lawan.
Mendapati pukulan seperti itu, Suarez langsung terkapar. Tapi Ramos marah karena menganggap striker asal Uruguay itu melebih-lebihkan rasa sakit.
Pandangan Ramos terhadap aksi Suarez berbeda dengan wasit. Tanpa ragu sang pengadil menghadiahi eks bek Sevilla tersebut dengan kartu kuning.
Seusai pertandingan, Ramos yang masih bersikeras merasa tak bersalah justru menyindir suporter Barcelona. Andai insiden terjadi di kandang lawan, mungkin dia sudah dituntut masuk penjara.
(Baca juga: Barca Permalukan Madrid di Bernabeu)
"Di Barcelona, mereka mungkin akan menuntut saya harus masuk ke penjara. Bersama Carles Puigdemont (Presiden Catalan yang baru diberhentikan pemerintah Spanyol)," ujar Ramos, dikutip dari Marca.
Meski timnya kalah, tapi Ramos menolak anggapan Madrid tidak berkutik dalam perebutan gelar juara LaLiga. Tertinggal 14 poin dari rivalnya itu, bukan berarti Los Blancos berhenti berjuang. (ase)
Juara Liga Champions Sebelum Pensiun, Toni Kroos: Saya akan Merindukan Momen Ini
Toni Kroos mengatakan, juara Liga Champions 2023/2023 menjadi akhir sempurna untuk mengakhiri kariernya di Real Madrid.
