Gejolak Persib dan Tanda Tanya Nasib Djanur

Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman
Sumber :
  • Twitter/@Persib

VIVA.co.id – Gagal menang dalam empat pertandingan terakhir, dan dua di antaranya berujung dengan kekalahan, Persib Bandung, khususnya fans langsung kebakaran jenggot. Hal yang sulit dipahami, mengingat kompetisi sendiri juga baru berjalan sembilan pekan, jadi masih ada jalan panjang yang terbentang.

Gol Injury Time, Persib Gagalkan Keunggulan Bali United

Mungkin karena merasa sebagai tim elite di kancah Liga 1, apalagi dengan komposisi skuat mentereng, dimana berisi dua pemain level dunia, Michael Essien dan Carlton Cole, sejak awal Bobotoh sudah punya ekspektasi tinggi bagi tim kesayangan mereka.

Namun jauh panggang dari api. Meski sempat menjadi tim tak terkalahkan, sekarang Maung Bandung malah harus menerima nasib meluncur ke posisi 11 klasemen Liga 1. Bobotoh pun kecewa bukan kepalang.

Hadapi Bali United, Persib Bandung Antisipasi Angin Kencang

Buntutnya, manajemen menjadi sasaran tembak. Muncul seruan agar pelatih Djadjang Nurdjaman dan manajer Umuh Muchtar segera menanggalkan jabatan.

Tak cuma itu, juga ada seruan aksi boikot pertandingan selanjutnya. Melalui media sosial, berbagai elemen Bobotoh mengarahkan untuk tidak datang menyaksikan laga kandang pekan ke-10 Persib kontra Persiba di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu 11 Juni 2017.

Bali United Enggan Terlena Rekor Apik Lawan Persib Bandung

Djadjang dan Umuh Mundur?

Sadar akan gejolak yang terjadi di Persib, Djadjang sendiri sudah menentukan sikap. Usai pertandingan melawan Bhayangkara, dia sudah berpamitan kepada para pemain. Pria yang biasa disapa Djanur tersebut mundur.

Meski demikian, Djadjang belum bisa dikatakan berhenti dari jabatan pelatih. Sebab, keputusan sepenuhnya masih berada di tangan manajemen.

Cuma, usai kalah dari Bhayankara, Djadjang sendiri belum kembali bergabung dengan skuat. Dia absen dalam latihan tim, sehingga tugas pelatih diambil oleh asistennya, Heri Setyawan.

Lebih jauh, rumor pun mulai bermunculan. Persib disebut-sebut sudah menyiapkan calon pengganti, Djadjang. Cuma, memang sejauh ini mereka masih berharap sang pelatih mau bertahan.

Setali tiga uang dengan Djadjang, Umuh pun menyatakan siap melepas jabatan sebagai manajer.
"Tidak menutup kemungkinan saya sendiri mundur. Mudah-mudahan lebih baik. Persib ke depan bisa lebih baik. Sekarang diperhitungkan dulu untung ruginya," kata Umuh.

"Saya sendiri kalau harus mundur, ya mundur, tidak akan dipaksakan. Saham saya meski tidak besar, ya diambil juga kalau saya berhenti," sambungnya.

Masih Diberi Kesempatan

Partai melawan Persiba akhir pekan nanti, bisa dibilang sebagai penghakiman bagi Djadjang. Itu pun kalau dia masih berada di bench dalam kapasitas sebagai pelatih.

Salah satu kelompoh suporter Persib, Viking, masih memberikan kesempatan kepada Djadjang untuk membuat pembuktian. Dia harus bisa membawa Persib bangkit, atau memang harus benar-benar ditendang.

"Kalau menurut saya coba kasih kesempatan pada pertandingan berikutnya. Buktikan, dan jangan ada intervensi. Supaya pelatih leluasa meramu tim," kata Dirigen Viking Persib Club (VPC), Yana Umar.

"Selain pelatih dan pemain, alangkah baiknya manajemen juga dievaluasi. Sehingga didapatkan satu solusi untuk memperbaiki tim yang begitu dicintai Bobotoh ini," tutur dia.

Kabar buruknya buat Djadjang dan Persib secara umum, pertandingan melawan Persiba nanti tidak akan mudah. Sebab, lawan yang merupakan juru kunci di klasemen baru saja pecah telur, mereka meraih kemenangan perdana melawan Borneo FC.

Besar kemungkinan, pemain mereka menjadi terpacu untuk melanjutkan tren bagus itu dan mendulang kemenangan kedua di musim ini. Jadi bagaimana Persib?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya