Kisah Bencana Dekat Jakarta Bikin Dunia Gelap 2 Hari

Erupsi Gunung Anak Krakatau
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA Tekno – Tepat pada hari ini 139 tahun lalu, wilayah DKI Jakarta yang dahulu bernama Batavia dihantam bencana besar hingga mengakibatkan puluhan ribu nyawa melayang.

Gunung Anak Krakatau Terus Erupsi, Ketinggian Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

Bencana yang dimaksud adalah meletusnya Gunung Krakatau, yakni pada 26 Agustus 1883. Efeknya begitu dahsyat, hingga membuat gelap langit Selat Sunda dan menimbulkan gelombang tsunami.

Letusan pada akhir Agustus itu merupakan fase puncak erupsi Gunung Krakatau, dan terjadi pada pukul pukul 13.00. Begitu meletus, kolom abu hitam membumbung ke langit setinggi 27 kilometer.

Gunung Anak Krakatau Alami 415 Kali Gempa Letusan Sepanjang 2023

Kapal-kapal yang berlayar dalam jarak 20 kilometer dihujani abu tebal, dengan potongan-potongan batu apung panas berdiameter hampir 10 cm mendarat di dek kapal.

Gunung Anak Krakatau.

Photo :
  • Twitter/@EarthUncutTV
Gunung Anak Krakatau Meletus Delapan Kali hingga Siang Ini

Kemudian tsunami kecil menghantam pesisir Pulau Jawa dan Sumatera hampir 40 kilometer jauhnya pada pukul 18.00 dan 19.00. Ledakan nyatanya tak berhenti, berlanjut hingga malam hari dan suasana semakin mencekam karena petir melonjak di antara kolom abu dan daratan tempat Gunung Krakatau.

“Tsunami mencapai Teluk Betung sekitar 1 jam setelah letusan Krakatau, begitu juga pesisir barat Pulau Jawa. Gelombangnya sangat kuat sehingga bongkahan koral seberat 600 ton terlempar ke darat. Waktu tempuh gelombang tsunami ke Surabaya sekitar 11,9 jam dengan tinggi 0,2 m,” tulis akun Instagram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, dikutip Jumat 26 Agustus 2022.

Kedahsyatan erupsi Gunung Krakatau memuncak sehari berikutnya, sekitar pukul 10.20. Kekuatannya 13.000 kali bom atom yang dijatuhkan ke Hiroshima dan Nagasaki.

Gelegar suara yang ditimbulkan bisa didengar oleh seperdelapan penduduk Bumi, sampai ke pulau-pulau kecil di Laut Afrika Timur. Guncangannya memicu tsunami di wilayah perairan Selat Sunda.

Lebih dari 36.000 jiwa dilaporkan tewas. Sedangkan yang tewas seketika akibat awan panas tercatat ratusan orang. Getarannya juga merusak sebagian Batavia, sementara abu vulkaniknya membuat dunia gelap selama dua setengah hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya