Curi Data Mendominasi Serangan Dunia Maya

Ilustrasi pencurian dan penyebaran data keamanan pribadi.
Sumber :
  • identityfraudnews.com

VIVAnews -  Serangan terhadap dunia maya saat ini didominasi oleh serangan yang bersifat social engineering atau serangan yang dilakukan untuk motif pencurian data. Menurut data ID-SIRTII (Indonesia Security Response Team on Internet Infrastructure Coordination Center), jenis serangan ini mencapai 650 kasus pada 2011 lalu.

"Paling tinggi serangan adalah pencurian data. Ini tidak bisa diremehkan, pada 2010 lalu kasus ini hanya 100 saja," kata Muhammad Salahuddien, Vice President of Security and Operation ID-SIRTII usai konferensi pers Seminar Kesiapan Menghadapi Tantangan Keamanan Internet dan Kompetisi Cyber Jawara Indonesia, di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa 17 Juli 2012.

Serangan jenis ini meski dianggap kecil bisa memunculkan kejahatan baru. "Akun yang dicuri bisa digunakan batu loncatan untuk titik serangan, dan seringnya ini banyak digunakan untuk kejahatan," ucapnya.

Serangan berwujud pencurian data, menurutnya terjadi karena pengguna internet terlalu mengekspos data maupun informasi pribadi dalam akun dunia maya mereka. "Password bisa dianalisa dari data-data yang ditampilkan, untuk itu kita harus batasi informasi, kan tidak ada keharusan kasih lengkap informasi," ujar Salahuddien.

Secara teknis, ia menyarankan agar pengguna mengganti password secara rutin, mengingat modus kejahatan social engineering kerap memanfaatkan kelemahan orang per orang.

Pencurian data, lanjutnya, juga menarik pasar gelap di dunia maya. "Informasi personal adalah komoditas yang paling banyak diperjualbelikan, karena bisa sampai mencuri data transaksi," katanya.

Selain pencurian data, serangan yang dominan selanjutnya yaitu serangan dari dalam sistem, dan serangan malware.

Waspada

Sedangkan Chairman ID-SIRTII, Rudi Lukamanto mengatakan serangan yang bersifat pembobolan lebih disebabkan karena faktor kelalaian pengguna. "10 persen karena teknologi, 90 persen karena human error," ujar Rudi.

Solusi konkret, menurut Rudi, tergantung si pengguna kena virus apa dan pakai sistem apa. Pilihannya saat ini menyediakan solusi berdasarkan serangan virus maupun sistem apa yang dipakai oleh pengguan untuk mengatasi maslah ini.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat pengguna dunia maya untuk lebih waspada dengan melakukan upgrade.

"Programmer melakukan upgrade aplikasi atau software yang dia buat untuk mencegah lubang yang lebih banyak. Setiap harinya ada 10 juta hole terdeteksi," katanya.

Menurut Rudi, kadang programmer tidak mengetahui ada banyak celah di software atau aplikasi yang dibuatnya. (umi)

Raih Penghargaan Special Award BIA 2024, Direksi PNM: Tambah Motivasi
Saurav Gurjar

Mengenal Labih Dekat Saurav Gurjar, Bintang Series Mahabharata yang Juga Jadi Pegulat di WWE

Selain Saurav Gurjar sebagai Bima, series Mahabharata yang tayang di ANTV itu, juga dibintangi oleh Rohit Bhardwaj.

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2024