Konsep Silicon Valley Tak Sepenuhnya Cocok di RI

Menkominfo Rudiantara mencoba aplikasi Imes
Sumber :
  • IMES
VIVA.co.id
- Dalam dunia teknologi maupun bisnis perusahaan rintisan
(startup)
, nama Silicon Valley di Amerika Serikat telah dianggap menjadi kiblat. Meski menjadi acuan dalam dunia teknologi, konsep Silicon Valley tak sepenuhnya bisa diterapkan di Indonesia.

Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menjawab pertanyaan kemungkinan Indonesia mendirikan pusat teknologi seperti Silicon Valley, Senin malam, 4 Mei 2015.

"Itu beda. Di AS sudah didorong. E-commerce dan startup benar-benar didorong oleh .com," kata Rudiantara usai peluncuran buku Startupedia edisi Bahasa Indonesia di Energy Building, Jakarta.

Menteri kelahiran Bogor itu mengatakan, suksesnya startup diringi dengan momentum booming-nya .com.

Mantan petinggi beberapa operator telekomunikasi di Indonesia itu menambahkan, startup dan e-commerce di Silicon Valley tumbuh bukan sebagai perusahaan layanan. Hal itu berbeda dengan Indonesia.

Menkominfo Ingin Jokowi Resmikan Aturan e-Commerce

"Di sini, startup bikin dari layanan, seperti Digital Valley milik Telkom," kata dia.

Ia lalu membandingkan pengembangan startup di Tiongkok yang didorong oleh dukungan pemerintahan negeri Tirai Bambu. Menurut dia, dalam konteks perbandingan dua negara itu, Rudiantara melontarkan yang lebih mungkin dipakai adalah cara Tiongkok.

Menkominfo: Tidak Ada Izin untuk Google!
"Tapi tidak jiplak, tapi lebih dekat dengan Tiongkok, pemerintah mendorong proses. Bukan mengatur detail tapi menjaga proses," kata dia. (art)

Hoax! Pemerintah Munculkan Polisi Internet
Joko Widodo

Hangat Reshuffle, Pemerintah Diminta Perhatikan Kominfo

Jika tak diperhatikan, Indonesia bakal makin tertinggal.

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2016