Susahnya Bikin Paspor Secara Online, Aplikasi Error

Sulitnya daftar antrean online di kantor imigrasi.
Sumber :
  • Viva.co.id/Siti Sarifah

VIVA – Selain anggaran, tentunya hal yang perlu dipersiapkan untuk perjalanan ke luar negeri adalah paspor. Nah, mengurus pembuatan paspor Indonesia ternyata gampang-gampang susah.

Bandara Soekarno-Hatta Adopsi Layanan saat Piala Dunia 2022 Qatar

Meski sudah bisa register permohonan pengurusan paspor secara online, namun jangan dikira lebih mudah dari manual.

Salah seorang petugas di Kantor Imigrasi Unit Layanan Paspor Wilayah I Pondok Pinang, Jakarta Selatan, mengatakan, kalau mau daftar online jangan di website karena suka error.

Ibu dan Anak Asal Kamerun Dicekal usai Kelabui Petugas Imigrasi

Ia menyarankan lebih baik pakai aplikasi 'Antrian Paspor' dengan cara men-download di App Store, baik Android maupun iOS.

"Karena kami tidak lagi melayani walk-in atau secara manual lagi. Kayaknya sudah aturan baru begitu semua (kantor Imigrasi)," kata petugas yang enggan disebutkan identitasnya kepada VIVA, Senin 15 Januari 2018.

Autogate di Bandara Ngurah Rai Beroperasi Akhir Tahun Ini, WNA Masuk Bali Tinggal Swap Paspor

Namun faktanya, aplikasi tersebut juga tidak bisa diunggah, karena sejak 10-14 Januari 2018 tidak pernah mendapat kuota.

Anehnya lagi, ketika memilih lokasi Imigrasi Pondok Pinang, informasinya kuota selalu penuh saat ingin melakukan pendaftaran, baik pada siang, sore dan malam hari.

Saat disinggung lokasi Pondok Pinang di aplikasi error, petugas tersebut mengaku biasanya pukul 08.00-08.30 WIB baru dibuka, dan dalam sehari hanya menyediakan 120 kuota.

Tapi, lagi-lagi tidak bisa dan informasi yang keluar tetap sama, yakni kuota telah habis dan pemohon dipersilakan memilih kantor imigrasi lainnya.

Tak hanya itu, ketika memilih lokasi Pondok Pinang, pemohon juga tidak bisa memilih tanggal pendaftaran sama sekali.

Sedangkan saat memilih lokasi lain seperti Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan, Warung Buncit dan Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Barat, Tamansari, kedua lokasi ini pun memberi rekomendasi tanggal.

Misalnya, pada 15-16 Januari penuh dan kedua tanggal tersebut akan di blok warna abu-abu. Namun jika pada 17-19 Januari masih kosong kuota, maka tanggal tersebut berwarna hitam dengan pilihan Anda ingin datang ke kantor Imigrasi tersebut pada pagi atau siang hari.

Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Humas dan Umum Dirjen Imigrasi, Agung Sampurno mengaku, terdapat puluhan oknum masyarakat yang melakukan pendaftaran fiktif.

Akibatnya, berapa pun kuota yang disediakan akan habis diambil oleh oknum masyarakat tersebut. "Kami juga menemukan adanya oknum petugas yang bermain dengan calo," ujarnya, belum lama ini. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya