Teknologi Pemindai Suara Ini Mudahkan Transaksi di Bank

Transaksi di Bank
Sumber :
  • Antara

VIVA – Bukan hanya ponsel yang bisa memiliki fitur memukau dan semakin memberi kemudahan setiap kali meluncurkan versi terbarunya. Teknologi terbaru yang dijejalkan dalam ponsel nyatanya juga mampu membuat industri perbankan mengikuti perubahan dan menjadi lebih canggih.

Liburan Seru, Yuk Atur Budget-mu Dari Sekarang!

Mulai dari otentikasi dengan pindai sidik jari, wajah, hingga yang terkini adalah pindai suara. Seperti voice ID yang baru diperkenalkan oleh bank swasta ternama. Fitur canggih yang mengadopsi teknologi pemindai suara Voice Biometric pertama di Indonesia ini akan memudahkan nasabah saat mengakses informasi melalui layanan panggilan.

Otentikasi berbasis suara ini memangkas waktu verifikasi nasabah, dari yang biasanya memerlukan waktu minimal dua menit, kini hanya perlu waktu sekitar 45 detik. Bagi masyarakat umum, tentu saja hal ini sangat penting, mengingat semakin lama durasi menelpon layanan panggilan, pulsa yang tersedot juga semakin lumayan.

86,3 Persen Transaksi Harian BCA Terjadi di Luar Kantor Cabang

Dion Wioko di tengah peluncuran Voice ID

Seperti yang dirasakan selebriti Dion Wiyoko. Dion yang memiliki hobi travelling, merasa sangat terbantu dengan hadirnya inovasi canggih seperti ini.

Bank Permata Resmi Masuk Kategori Bank BUKU IV

"Semakin singkat kita telepon jadi solusi untuk traveller. Kalau kita sedang di luar negeri misalnya, biaya roaming kan mahal, padahal untuk proses verifikasi perlu berapa menit. Sekarang cuma menyebutkan beberapa kalimat sudah terverifikasi," kata Dion yang ditemui di peluncuran Layanan Voice ID Permatabank, di Blue Jasmine Restaurant, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Maret 2018.

"Enggak perlu memasukkan pin, begitu ngomong, robot mesin langsung tahu siapa yang telepon. Secara teknologi voice biometrics tingkat akurasi 99 persen sama seperti face biometrics," kata Abdy Salim, Direktur Teknologi dan Operasi Permatabank.

Soal keamanan dan kenyamanan, praktisi IT yang juga dosen dan ahli keamanan informasi, Budi Rahardjo mengatakan hal ini sangat nyaman dari sisi nasabah, karena nasabah tak perlu lagi menyebutkan data pribadi seperti nama ibu kandung, tanggal lahir. Mereka hanya perlu bicara. Bahkan saat sedang flu, atau menggunakan dialek yang berbeda sekalipun, mesin masih bisa mendeteksi.

Meski demikian, fitur ini tak mudah ditembus. Misal menggunakan rekaman suara seseorang sebagai otentikasi untuk membobol akun mereka. Hal itu tak akan pernah bisa terjadi karena mesin akan mendeteksi asli tidaknya sumber suara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya