Apple dan Samsung Dituding Curi Data Pengguna Facebook

Logo Media Sosial Facebook.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic

VIVA – Meski Facebook memutuskan tidak membuka data pengguna kepada pihak ketiga sejak 2015, namun "mimpi buruk" Cambridge Analytica tetap menghantui para pengguna media sosial terbesar tersebut.

Galaxy AI Hadir dalam Bahasa Indonesia, Cukup 3 Langkah

Sebab, menurut laporan terbaru, para produsen ponsel cerdas dan tablet bisa mengakses data pengguna Facebook. Hal ini dikarenakan adanya kerja sama antara Facebook dengan 60 produsen perangkat besar seperti Apple, BlackBerry, dan Samsung.

Dengan kerja sama dalam bentuk kemitraan ini memungkinkan fitur Facebook untuk diintegrasikan ke dalam perangkat ponsel.

Tablet Samsung yang Baru bikin Penasaran

Integrasi semacam itu diperlukan pada saat smartphone tidak memiliki spesifikasi yang memadai untuk menjalankan aplikasi Facebook. Contohnya, pengguna BlackBerry yang nantinya bisa menghubungi teman di Facebook hanya melalui ponselnya.

Tampilan iPhone X di Apple Visitor Center, California, AS.

Seluruh Personel AD, AL dan AU Dilarang Pakai iPhone, Bolehnya Samsung

Menurut mantan Anggota Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat, Ashkan Soltani, beberapa produsen dapat mengambil data teman pengguna, sekalipun pengguna tidak memberi izin untuk membagikan informasi ke pihak luar.

Meski begitu, kabar baiknya adalah semenjak April 2018, Facebook telah mengakhiri kerja sama dengan 60 produsen tersebut.

"Ini seperti memasang kunci pintu. Di mana tukang kunci memberikan beberapa anak kunci kepada teman-temannya. Jadi, mereka bisa masuk dan merampas barang-barang yang ada di rumah tersebut tanpa perlu izin dan sepengetahuan pemilik rumah," kata dia, dikutip dari Mashable, Senin, 4 Juni 2018.

Pengungkapan ini berpotensi bertentangan dengan perjanjian Facebook dengan Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS yang disepakati pada 2011. Perjanjian ini menyebutkan bahwa perusahaan harus memperoleh persetujuan pengguna jika data mereka dibagikan di luar pengaturan privasi yang mereka pilih.

Logo Samsung Electronics tampak di bangunan kantornya di Seoul, Korea Selatan

Atas tuduhan tersebut, Facebook memberikan pembelaan bahwasanya mereka dari awal sudah mengendalikan perjanjian ini dengan ketat. Berbeda dengan apa yang terjadi pada Cambridge Analytica.

"Para mitra ini menandatangani perjanjian yang mencegah agar informasi pengguna Facebook tidak disalahgunakan untuk tujuan lain selain untuk menciptakan kembali pengalaman menggunakan Facebook," jelas VP Mitra Produk Facebook, Ime Archibong.

Ia melanjutkan kalau mitra tidak dapat mengintegrasikan akun Facebook dengan perangkat tanpa izin dari pengguna. Kemitraan dan tim teknik sudah menyetujui akan perjanjian tersebut. Apple dan Samsung sudah dihubungi namun belum memberikan keterangan lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya