Gokil Banget, Lukisan Mona Lisa Dibuat dari Bakteri E. coli

Lukisan Monalisa dari bakteri E. coli
Sumber :
  • Daily Mail

VIVA – Sekelompok ilmuwan telah menggunakan bakteri yang dimodifikasi secara genetik. Bakteri tersebut digunakan untuk membuat potongan-potongan seni mikroskopis, termasuk ikon Mona Lisa karya Leonardo da Vinci.

Keren! Lukisan Karya Putri Poppy Dharsono yang Berkebutuhan Khusus, Mejeng di Pameran IFI Wijaya

Potret yang terkenal di dunia tersebut dibuat menggunakan satu juta keping E. coli atau bakteri Escherichia coli yang peka cahaya. Bakteri tersebut adalah bakteri yang juga dapat menyebabkan keracunan. Tidak hanya itu, mereka juga turut membuat potret dua ilmuwan kondang, Albert Einstein dan Charles Darwin.

Dilansir melalui laman Daily Mail, Selasa, 22 Agustus 2018, ilmuwan itu mampu menciptakan gambar fisikawan Jerman menggunakan bakteri, kemudian mengubah gambar tersebut menjadi natural dengan kemampuan manipulasi cahaya.

2 Mahasiswa Psikologi Islam IAIN SAS Babel Raih Prestasi Peneliti Muda Terbaik di KNPMPI 2024

Peneliti berharap, dengan mengandalkan populasi besar dan menghasilkan sel kecil, suatu hari mereka dapat membangun perangkat transportasi mikroskopis, atau bahkan cetak 3D menggunakan bakteri.
    
"Sama seperti pejalan kaki yang memperlambat kecepatan berjalan ketika mereka bertemu orang banyak, atau mobil yang terjebak macet. Bakteri yang berenang akan menghabiskan lebih banyak waktu di daerah yang lebih lambat daripada yang lebih cepat," ujar Giacomo Frangipnae, penulis utama penelitian ini.

Mereka ingin memanfaatkan fenomena ini untuk melihat tingkat keberhasilan pembentukan konsentrasi bakteri menggunakan cahaya. Peneliti menggunakan proyektor yang dipancarkan melalui lensa mikroskopis.

Benarkah Ada Plastik yang Bisa 'Bunuh Diri'

Para ilmuwan memantau bagaimana E. coli mengubah kecepatan mereka saat berenang melalui berbagai bentuk jenis cahaya. E. coli kemudian menciptakan citra negatif gambar Mona Lisa yang terbentuk selama empat menit. Bakteri tersebut dapat berenang sekitar 10 kali ukuran tubuhnya dalam hitungan detik.

Mona Lisa sengaja dipilih menjadi subjek karena potret dirinya yang mudah dikenali dan menantang untuk diproduksi secara akurat. Sedangkan untuk Einsten dan Darwin terpilih karena sosok mereka yang dinilai mirip dengan penelitian fisika dan biologi.

"Kami melihat dua arah utama. Pertama lebih pada sisi ilmu material. Bakteri ini dapat menyediakan blok bangunan hidup dari struktur mikro fungsional yang dapat dirakit dengan mudah menggunakan cahaya," ujar Roberto Di Leonardo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya