Cara Mahasiswa Tangkal Hoax Jelang Pilpres 2019

Mahasiswa UMN di Laboratorium Artificial Intelligence.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly

VIVA – Dalam menangkal adanya berita palsu atau hoax menjelang Pemilihan Presiden 2019, mahasiswa-mahasiswi dari Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Banten, membentuk program pada perangkat komputer dengan bantuan teknologi artificial intelligence (AI) yang mampu mendeteksi hoax.

Universitas Mercu Buana Resmikan Students Learning And Support Centre

Mahasiswi Jurusan Teknik Informatika, Martha Saphira mengatakan, program dengan bantuan kecerdasan buatan ini nantinya akan membantu mereka untuk memilah-milah informasi yang ada selama gelaran pesta demokrasi tahun depan.

"Sekarang lagi panasnya isu politik. Karena itu kita ingin membantu, khususnya teman-teman di UMN. Program pendeteksian ini sudah ada di laboratorium UMN dan terbuka untuk umum," kata dia, Selasa, 4 September 2018.

Surat Kabar Bild Digugat Setelah Tuduh Dosen-dosen di Jerman Sebarkan Anti-Semit

Martha menjelaskan, mendeteksi hoax atau bukannya dari suatu berita, bisa dilakukan dengan cara menggunakan data yang beredar di media sosial. Selanjutnya, program AI secara otomatis bekerja memilah-milah tentang kebenaran informasi.

Tidak hanya mendeteksi hoax, Martha menuturkan AI yang digunakan pada komputer ini juga bisa melihat polling suara yang menentukan trending dari para calon presiden dan wakil presiden.

Rektor UNRI Cabut Laporan atas Mahasiswa yang Protes UKT Naik

"Sejauh ini belum ada di lembaga tapi masih di UMN. Ini karena kami akan training dulu untuk pengaplikasiannya," ungkap dia.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Multimedia Nusantara, Ninok Leksono menambahkan, laboratorium AI merupakan kerja sama antara kampusnya dengan Renom Infrastruktur Indonesia (RII) dalam hal meningkatkan kualitas para mahasiswa.

"Kami menyambut baik berdirinya laboratorium AI ini melihat perkembangan teknologi ke depannya. Kami harus cepat mencetak mahasiswa yang cerdas, baik itu dalam hal memilah-milah informasi maupun menciptakan sebuah program linear baru untuk pembangunan melalui AI," tegas Ninok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya