- Twitter/@bukalapak
VIVA – Sejak ditutup September 2017, e-money Bukalapak belum diizinkan untuk kembali beroperasi. Izin tersebut masih diproses di Bank Indonesia.
"Belum, yang kita ajukan e-money. Saat ini kita prosesnya masih dalam pengajuan dengan Bank Indonesia, tapi belum selesai," kata E-Money & E-Wallet Partnership Manager Bukalapak, Bony Ary Seto di Jakarta, Minggu, 11 November 2018.
Namun pihaknya kini sedang melakukan uji coba kode respons cepat (quick response/QR Code). Itu akan digunakan dalam penggunaan secara offline, seperti warung mitra atau lapak fisik. Bony menyatakan bahwa sudah ada yang bisa digunakan, tapi belum bisa dipublikasikan.
"Kita lagi mengamati, apakah hasilnya memudahkan, apakah flow-nya masih perlu disesuaikan," kata dia.
Untuk persyaratan penggunaan di warung mitra, dia menyatakan tempat itu harus memiliki bangunan tetap. Waktu launching-nya, Bony menyatakan menunggu lampu hijau dari tim produk. Jika sudah lancar dan tidak ada kendala akan segera diluncurkan.
"Piloting dulu apakah market-nya sesuai, kita bisa enggak masuk dengan cara yang nyaman," ujar Bony.
Misalnya saat uji coba itu tidak sesuai, pihak Bukalapak akan mencari cara lain. Itulah mengapa layanan ini masih belum dirilis.
Bukalapak Cetak Pendapatan Rp 1,16 Triliun di Kuartal I-2024
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat pendapatan Rp 1,16 triliun pada kuartal I-2024, atau tumbuh sekitar 16 persen.
