Game Anak Indonesia Bertengger di Posisi Dua Inggris

Game Valthirian Arc
Sumber :
  • Dokumen Agate

VIVA – Pengembang game asal Bandung, Agate Studio melahirkan sejarah dengan perilis game Valthirian Arc: Hero School Story sesungguhnya bukan sekadar peluncuran game biasa untuk Agate.

PlayStation 5 bikin Sony Semringah

Melalui Valthirian Arc, Agate mencapai batu loncatan pertumbuhan lainnya. Selain menjadi judul pertama yang rilis untuk game konsol, Valthirian Arc juga didapuk sebagai game konsol pertama ciptaan anak bangsa yang didistribusikan dalam cetakan disk fisik untuk PlayStation 4. 

Dikutip dari keterangan tertulis, Senin 12 November 2018, Agate mencapai titik tersebut berkat kerja sama dengan perusahaan publikasi game berbasis Inggris, PQube. Melalui PQube, seri teranyar Valthirian Arc pun didistribusikan secara global.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Seri Valthirian Arc berawal dari proyek kecil antara Agate dan Lucidrine, yang kemudian bergabung secara utuh dengan Agate, di masa awal pembentukan Agate sebagai sebuah perusahaan game

Saat seri pertamanya dirilis, Valthirian Arc sama sekali berbeda dengan seri Valthirian Arc: Hero School Story yang beberapa waktu lalu dirilis secara global.

Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita

“Pada masa itu, Valthirian Arc dikembangkan dalam bentuk game flash yang dapat dimainkan dengan gratis di Kongregate. Namun, melalui seri pertama tersebut, Valthirian Arc perlahan mengumpulkan basis penggemarnya,” ujar Agate.

Dari popularitas tersebut, Agate memutuskan untuk menciptakan sekuelnya, Valthirian Arc 2. Kini, Agate kembali lagi dengan salah satu judul ikoniknya, Valthirian Arc, tetapi dengan lompatan pengembangan yang cukup jauh, baik dari segi teknologi, ilustrasi, dan mekanisme gamenya.

Beberapa kru Agate yang terlibat dalam pengembangan game Valthirian Arc: Hero School Story, mereka mengisahkan lika-liku pengembangannya. Dari masa pembuatan konsep dan perencanaan awal, hingga banyaknya revisi di titik-titik akhir pengembangan agar dapat memenuhi standar dan ketentuan Nintendo dan PlayStation.

Namun, perjuangan tersebut perlahan memberikan hasil. Respons yang memuaskan datang bertubi-tubi dari para pemain, mereka yang mengikuti seri Valthirian Arc dan mereka yang baru memainkannya. Tidak hanya itu, Valthirian Arc: Hero School Story juga menduduki posisi kedua terpopuler untuk kategori New Game Release di Steam regional Inggris. 

Tentunya hal ini menjadi buah yang sangat manis bagi seluruh tim pengembang yang terlibat, juga sebuah kebanggaan bagi Agate. Dengan suka cita yang sedemikian melimpahnya berkat keberhasilan Valthirian Arc: Hero School Story, hal ini menjadi titik perjalanan Agate lainnya untuk tidak pernah berhenti berkembang. 

“Perjalanan Agate diharapkan menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan game lokal lainnya, karena Agate juga dimulai dari sebuah mimpi yang tertuang melalui sebuah inisiatif, 
#PemudaMeraihMimpi,” jelas Agate.

Agate berharap agar inisiatif  ini tak hanya mengobarkan kembali api kreativitas anak muda, tetapi juga dapat menjadi langkah awal untuk membantu perkembangan industri game di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya