- Instagram/@u_foma
VIVA – Twitter masih berusaha untuk menghadirkan fitur edit postingan. Dalam salah satu acara, Pendiri dan Kepala Eksekutif Twitter, Jack Dorey mengungkapkan, bagaimana skema mengedit postingan status. Gambarannya, kata dia, Twitter akan memberikan limitasi waktu tertentu untuk memungkinkan pengguna mengecek status yang ingin diposting, apakah yakin pengguna akan mengedit postingan yang diunggah atau tidak.
Dilansir laman Ubergizmo, Senin 4 Februari 2019, dia mengatakan, opsi yang muncul yakni Twitter menyediakan durasi waktu sekitar 5 hingga 30 detik delay pesan status dalam pengiriman. Jeda waktu ini dianggap membantu pengguna apakah perlu mengedit postingan atau tidak.
Bos Twitter itu juga menyarankan lamanya waktu pengeditan bisa berubah tergantung konteks.
Misalnya dalam sebuah pertandingan langsung olahraga, pengguna tentunya ingin menjadi yang tercepat mengabarkan dinamika yang terjadi di arena. Makanya dalam konteks seperti ini, waktu edit postingan yang disediakan idealnya dalam waktu singkat.
Sedangkan dalam konteks lain, misalnya kondisi yang tidak begitu mendesak, delay edit status bisa lebih lama.
"Jika konteksnya membuat pernyataan tertentu, kamu kemungkinan perlu beberapa waktu dan kami melihat ada dinamika di sini," ujar Dorsey dikutip laman Mashable.
Twitter mulai memikirkan bagaimana menyediakan akses ke pengguna untuk melihat postingan asli. Dorsey mengatakan, perusahaan sedang mencari cara untuk menciptakan fitur melihat postingan asli walaupun sudah diedit.
Dengan begitu bisa menghindari penyalahgunaan dari pengeditan postingan, serta juga pengguna tidak bisa mengklaim diri sebagai orang tidak bersalah setelah melakukan hal tersebut.
Hingga saat ini fitur edit postingan masih menjadi misteri. Belum jelas apakah jadi fitur itu dirilis ke publik atau tidak.
Perusahaan tersebut telah mendapatkan sejumlah ide untuk menjalankannya fitur edit postingan. Tapi sampai sekarang, Twitter tidak pernah mengonfirmasi sedang mengerjakan fitur pengeditan postingan.
Dorsey telah memberikan petunjuk soal fitur tersebut sejak beberapa tahun lalu. Sekitar tiga tahun lalu, dia menuliskan dalam akun Twitternya, perusahaan sedang memikirkan sekali ide pembuatan fitur tersebut.
Artis Kim Kardashian juga sebelumnya mengusulkan ide fitur edit postingan pada Dorsey. Namun banyak warganet yang mengkritik Kardhasian, karena usulan itu dinilai menghilangkan tujuan utama Twitter. (dhi)
