Hari Masturbasi Nasional, Disebut Ekspresi Cinta pada Diri Sendiri

Ilustrasi vibrator
Sumber :
  • Instagram/@laci asmara

VIVA – Dalam budaya Timur, masturbasi masih dianggap tabu untuk diperbincangkan dan kerap dikaitkan dengan perilaku maupun kondisi psikologis seseorang. Maka tak heran ketika video masturbasi yang diduga dilakukan atlet dan artis Indonesia tersebar luas di dunia maya, publik serta-merta menjadikannya topik perbincangan hangat. 

Mengenal Dickmorphia, Istilah Bagi Kaum Pria yang Khawatir dengan Ukuran Penis Kecil

Namun perspektif tentang masturbasi dari sudut pandang budaya Timur, bisa sangat berbeda dengan di negara-negara Barat. Aktivitas melakukan sentuhan terhadap diri sendiri untuk mencapai kenikmatan seksual (orgasme) tersebut dianggap legal, misalnya di Amerika Serikat dan Inggris. 

Mengutip Wikipedia, di negeri Paman Sam, terdapat Hari Masturbasi Nasional (National Masturbation Day) yang diperingati tiap 28 Mei. Sementara di Inggris dan Australia, hari tersebut dinamakan Wankers Day, yang dirayakan sebagai bentuk ekspresi terhadap rasa cinta pada diri sendiri.

Dokter Boyke Ungkap Fetish Seks dengan Mayat hingga Penyebabnya

Bahkan sebagian orang ada yang memeringatinya bukan sebagai hari saja, melainkan bulan. Jadi sepanjang bulan Mei itu disebut Bulan Masturbasi Nasional. Laporan Las Vegas Weekly pernah mengangkat tentang asal mula Hari Masturbasi Nasional, yang dipublikasikan pada 11 Mei 2011. 

Sejarah Hari Masturbasi Nasional dicetuskan untuk melindungi dan merayakan hak untuk bermasturbasi. Hari Masturbasi Nasional pertama diperingati pada tanggal 7 Mei 1995, setelah toko alat seks Good Vibration menyatakan bahwa hari itu adalah untuk menghormati Dokter Bedah Umum AS Dr. Joycelyn Elders yang dipecat Presiden Bill Clinton pada tahun 1994, karena menyarankan masturbasi menjadi bagian dari kurikulum pendidikan seks untuk siswa.

Kecanduan Onani Berdampak Pada Pikiran dan Gaya Bicara, Begini Kata dr Boyke

Singkatnya, dari peristiwa tersebut kemudian bergulir kampanye sosial yang berbicara tentang masturbasi dan manfaatnya. Kemudian berkembang menjadi ajang promosi yang cukup menggiurkan untuk memasarkan vibrator, pendidikan seks dan pornografi - yang merupakan bagian dari kehidupan seks yang sehat dan bahagia.

Meski budaya Barat telah secara terbuka menerima masturbasi dan melegalkannya, namun pada perjalanannya sendiri masturbasi diwarnai dengan stigma negatif, rasa malu dan kesalahpahaman. Beberapa mengaitkannya dengan rumor penyebab kebutaan dan infertilitas. Namun penelitian, sebagaimana disebutkan di laman Science Alert, tidak menemukan buktinya. (dhi)

Ilustrasi masturbasi

5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Springer, diamati bahwa sekitar 65 persen pria dan 40 persen wanita melakukan masturbasi.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024