Facebook Bangun 'War Room' untuk Awasi Pemilu Uni Eropa

Election Security War Room Facebook.
Sumber :
  • News Room Facebook

VIVA – Pemilihan Umum Parlemen Uni Eropa akan segera dilaksanakan pada akhir Mei tahun ini. Oleh karena itu, Facebook telah menyiapkan ruang operasi dan pengawasan bernama War Room untuk memonitor informasi yang salah atau hoax, akun palsu, serta campur tangan pemilu yang melanggar aturan.

Lolos Anggota DPR, Pesona Verrell Bramasta bak Pangeran Termuda di Parlemen

Kabarnya, War Room akan bertempat di Dublin, Republik Irlandia, yang juga kantor Facebook di Benua Biru tersebut. Meski disebut sebagai ruang operasi dan pengawasan tetapi tetap terbuka selama pemilihan umum yang akan berlangsung pada 23-26 Mei 2019.

Ruang ini dikelola oleh sekitar 40 orang lokal yang bisa mengucapkan 24 bahasa resmi Uni Eropa. Tim akan berkumpul untuk meninjau materi yang ditandai oleh sistem otomatis atau laporan pengguna.

Terpilih Kembali Jadi Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina, Fadli Zon: Ini Tugas Mulia

Mereka akan melihat materi, yang kemudian akan dibuat rekomendasi, apakah materi tersebut harus dihapus atau masih layak. Dalam beberapa kasus, apa yang ditandai akan menyebabkan penghapusan pos dan akun secara massal.

Upaya ini dirancang untuk mencegah kampanye yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan, seperti yang terjadi ketika pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016.

Parlemen Arab Desakkan Investigasi Internasional Kejahatan Israel di Gaza

Dikutip dari situs The Verge, Senin, 6 Mei 2019, ruangan itu disebut mirip dengan ruang yang didirikan Facebook pada Oktober 2018, atau menjelang pemilihan umum parlemen AS dan pemilihan presiden Brasil, yang akhirnya ditutup satu bulan kemudian.

Tidak hanya Uni Eropa, raksasa media sosial ini juga diketahui mendirikan War Room di New Delhi, India menjelang pemilihan umum di negara tersebut pada tahun ini.

Sebuah laporan anonim memberitahukan bahwa Facebook mengalami masalah dalam menemukan dan menghapus 'akun aktor jahat'.

Hal ini mengarah kepada kampanye Facebook di Spanyol. Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher, mengaku jika mereka tidak dapat menangani masalah ini sendirian.

"Kami punya pendekatan terhadap penyalahgunaan konten lewat dua cara. Pakai artificial intelligence dan menghapus akun dengan cepat. Kami melawannya dengan membuat aktor jahat menghabiskan waktu dengan mengalahkan filter sehingga mereka kehabisan waktu untuk mengarahkan pesan," ungkap Gleicher.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya