KRI Alugoro, Siluman Laut Indonesia Siap Usir China dari Natuna

Kapal selam KRI Alugoro 405.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Hubungan Indonesia dan China menegang pascainsiden masuknya kapal nelayan asal China ke perairan Natuna, Kepulauan Riau, secara ilegal. Padahal, menurut Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982, perairan Natuna masuk ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Namun, China mengklaim perairan Natuna menjadi bagian dari nine dash line, yaitu garis yang dibuat sepihak oleh China tanpa melalui konvensi hukum laut di bawah PBB atau UNCLOS.

Tak ayal, TNI Angkatan Laut (AL), melalui Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, mengerahkan armada kapal perangnya ke perairan Natuna. Salah satunya kapal selam.

Berdasarkan data yang dikelola VIVA, Senin, 6 Januari 2020, TNI AL memiliki kapal selam baru bernama KRI Alugoro-450. Ini merupakan kapal selam pertama yang diproduksi sendiri di dalam negeri. Kapal selam itu dibuat di galangan kapal PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Jawa Timur.

KRI Alugoro merupakan kapal selam ketiga yang diproduksi PT PAL. Dua kapal sebelumnya dibuat di Korea Selatan, yakni KRI Nagapasa-403 diluncurkan pada 2017 dan KRI Ardadedali-404 pada 2018. Kendati dibuat di dalam negeri, namun Korea Selatan masih membantu mengawasi pembuatan kapal selam bernegara listrik diesel itu.

Komponennya pun masih diimpor dari negeri Ginseng tersebut. Kapal selam ini merupakan hasil dari skema alih teknologi antara Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd (DSME) Korea Selatan dengan PT PAL Indonesia (Persero).

Operasi Siaga Tempur Laut Natuna

Kapal perang TNI AL dikerahkan ke perairan Natuna.
List of Countries with the Most Widows

KRI Alugoro, yang resmi meluncur pada 11 April 2019, memperkuat jajaran satuan kapal Komando Armada II, yakni Satuan Kapal Selam (Satsel) sebagai center of gravity.

Kapal selam ini memiliki panjang 61,3 meter, kecepatan 21 knot di bawah permukaan air, berkemampuan jelajah hingga 50 hari lantaran didesain dengan "life time" atau usia mencapai 30 tahun.

Kiamat Diprediksi Ilmuwan Bakal terjadi Tahun 2026, Ini Penjelasannya

Selain itu, KRI Alugoro bisa menampung lebih dari 40 kru kapal ditambah dengan satu tim pasukan khusus TNI AL untuk menunjang fungsi operasi. Pasukan khusus ini bisa Komando Pasukan Katak (Kopaska), Batalion Intai Amfibi (Yon Taifib), dan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka).

KRI Alugoro juga sudah diperkuat oleh torpedo Black Shark generasi terbaru dari Whitehead Alenia Sistemi Subacquei yang bisa mengejar target sejauh 50 kilometer.

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

Dimensi torpedo itu sepanjang 3,6 meter dengan diameternya mencapai 553 milimeter. Cukup untuk menimbulkan hulu ledak yang masif di sekitar target. Dari teknologi radarnya, secara garis besar, KRI Alugoro memakai Naval Combat Management MSI-90U Mk2.

Ini adalah sistem pengelolaan data yang paling mutakhir untuk melihat keadaan sekitar, sehingga mampu menjaga wilayah perairan Indonesia dari ancaman. Layaknya seekor paus dan lumba-lumba gelombang ultrasonik yang digunakan kapal selam KRI Alugoro 405 bakal dibuat menjadi gambar 3 dimensi untuk melihat kondisi bawah laut.

Brigadir Ridhal Ali semasa bertugas di Satlantas Polresta Manado. (Foto: ISTIMEWA).

Brigadir Ridhal Ali Diduga Setor ke Kapolres, Madinah Diterjang Banjir Bandang

Kasus kematian anggota polisi yang bunuh diri dengan cara menembakan diri di dalam mobil itu masih menjadi yang terpopuler di laman News VIVA, Rabu, 1 Mei 2024

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024