Media Sosial Terseret Kasus Bunuh Diri Seorang Gadis

Ilustrasi bunuh diri.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Media sosial disalahkan gara-gara dituduh membantu membunuh anak gadisnya yang baru berusia 14 tahun. Korban bernama Molly Russel diketahui tewas pada 2017.

Imam Mushola Meninggal Dunia Ditikam OTK di Kebun Jeruk.

Ayahnya, Ian Russel, mengaku kehancuran keluarganya akibat algoritma yang memaksa anaknya untuk bunuh diri. Ia mengatakan jika isi akun media sosial putrinya juga berisi konten soal depresi.

"Di antara teman sekolah, grup pop, dan selebriti yang diikuti anak 14 tahun, kami menemukan material depresi yang suram, konten yang membahayakan diri-sendiri, serta meme pendukung bunuh diri," ungkapnya, dilansir dari Sky News, Jumat, 17 Januari 2020.

Viral Bocah 10 Tahun di India Bunuh Diri Gegara Diintimidasi Tanpa Henti di Sekolah

Dalam laporan Royal College of Psychiatrists, Ian juga menunjukkan bukti pesan perpisahan yang dituliskan Molly sebelum tewas.

"Aku, saudara yang aneh, putri yang pendiam, teman yang depresi, dan teman sekelas yang kesepian. Aku bukan apa-apa, aku tidak berharga, aku mati rasa, aku hilang arah, aku lemah, aku pergi. Maaf. Aku akan melihat kalian dalam waktu dekat. Saya sayang kalian semua. Hiduplah dengan bahagia. Tetap kuat xxx," tulis Molly, dalam suratnya.

Acara Ini Ajak Pelajar Maluku-Papua untuk Promosikan Budaya Indonesia Lewat Konten

Oleh karena itu, Ian tak ragu menyebut jika media sosial membantu membunuh anak gadisnya tersebut. Ia mengatakan seharusnya ada penelitian untuk melihat konten apa saja penyebab anak-anak remaja bisa sampai terluka hingga bunuh diri.

Setelah kampanye yang dilakukan Ian, media sosial Instagram berjanji untuk menghapus gambar hingga kartun yang menunjukkan metode melukai diri sendiri ataupun bunuh diri.

Namun, pada Maret 2019, atau satu bulan setelah janji platform milik Facebook itu ternyata masih ditemukan sejumlah video dan gambar di situs media sosial sebelum akhirnya benar-benar dihapus.

Menanggapi laporan tersebut, Facebook mengatakan telah mengambil sejumlah langkah yang direkomendasikan, serta mengaku telah menghapus konten berbahaya.

VIVA Militer: Gedung UNRWA diserang tentara Israel

Tak Hanya Hancurkan Paket Bantuan, Warga Yahudi Israel Juga Bunuh 31 Relawan Kemanusiaan

Warga Yahudi melakukan serangkaian serangan terhadap konvoi truk bantuan kemanusiaan untuk Palestina di Gazadan membunuh relawan kemanusiaan

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024