Siluman Baret Merah Indonesia Harus Jago Perang Teknologi

Baret merah Kopassus TNI AD.
Sumber :

VIVA – Komando Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kopassus TNI AD), yang dijuluki siluman baret merah, harus jago dan menguasai perang teknologi yang semakin canggih.

Top Trending: Anak Kiai Ponpes di Jember Sering Open BO Waria Hingga Saat Ngibing Joged Bumbung

Hal itu diungkapkan oleh mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Jenderal (Purn) TNI Agum Gumelar dalam merayakan hari ulang tahun Kopassus ke-68 tahun yang jatuh pada 16 April.

"Dirgahayu Baret Merah yang ke-68. Harapan saya ke depan, Kopassus harus semakin berisi dan harus semakin biasa-biasa saja. Tetaplah menjadi satuan prajurit yang dibanggakan dan membanggakan rakyat," kata Agum di Jakarta, Kamis, 16 April 2020.

Jenderal Kopassus di Balik Operasi Rebut Homeyo, Refly Harun Bungkam Irma Nasdem

Lebih jauh ia berpesan tantangan pasukan Baret Merah saat ini tentunya lebih sulit jika dibandingkan dengan tantangan yang dahulu dihadapi semasa dirinya memimpin.

Kopassus

Top Trending: Sosok Jenderal Bintang 1 Termuda TNI, Kowad Cantik Pernah Tugas di Lebanon

Agum mengaku jika dahulu dunia yang dihadapi hanya satu, dunia nyata. Namun kini dunia itu sudah terbelah dua, yaitu dunia nyata dan dunia maya alias teknologi.

Menurutnya, perkembangan dunia teknologi saat ini semakin pesat, sehingga spektrum ancaman yang akan dihadapi siluman baret merah tentunya berbeda dengan di masa lampau.

"Penyesuaian terhadap ancaman yang kita hadapi ini juga harus dimiliki oleh Korps Baret Merah," tegas dia.

Lebih jauh Agum berharap Kopassus, yang dijuluki siluman baret merah, di masa mendatang juga harus mampu meningkatkan kemampuan intelijen dalam mengambil suatu tindakan atau kebijakan.

"Begini. Kopassus diciptakan untuk menggempur kekuatan lawan di titik yang paling strategis, termasuk memenangkan perang teknologi. Jadi kemampuan sumber daya manusianya pun harus terus ditingkatkan. Berpedomanlah pada intelijen, yang informasinya benar-benar A1," tutur Agum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya