Sistem Operasi

Windows 7 Bikin Microsoft Lega

VIVAnews - Setahun lalu, Microsoft ketar-ketir. Perusahaan software terbesar di dunia tersebut memang memiliki basis pengguna yang sangat besar, tetapi mereka mulai kehilangan respek.

Sistem operasi mereka, Windows Vista, memang menghadirkan banyak inovasi. Akan tetapi Vista juga membawa sejumlah frustasi yang menjurus pada munculnya kecaman dari publik pada Microsoft.

Setelah itu Microsoft memutuskan untuk melakukan hal yang belum pernah sebelumnya. Mereka memperkenankan masyarakat luas memakai sistem operasi terbaru yang akan diluncurkan. Kemudian Microsoft mencatat setiap masukan dan membuat Windows yang sesuai harapan pengguna.

Langkah tersebut terbukti sukses. Sejak diluncurkan 22 Oktober 2009, penjualan Windows 7 laris manis dan mencerahkan kembali masa depan Microsoft.

Seperti VIVAnews kutip dari DailyTech, 1 Februari 2010, Microsoft melaporkan bahwa kuartal lalu merupakan kuartal terbaik sepanjang sejarah perusahaan.

Tercatat, Microsoft meraih pendapatan bersih sebesar 19,02 miliar dolar AS, naik 14 persen dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. Naiknya pendapatan tersebut salah satunya adalah terdongkrak dari penjualan Windows 7 dan Windows Server 2008 R2.

“Permintaan yang tinggi terhadap Windows 7 memberikan perkembangan positif terhadap perusahaan,” kata Peter Klein, Chief Financial Officer Microsoft. “Selain itu, manajemen biaya yang kami lakukan mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan,” ucapnya.

Sebagai informasi, sejak peluncurannya, Windows 7 telah terjual sebanyak 60 juta lisensi. Dan menurut Microsoft, sistem operasi tersebut menjadi sistem operasi yang paling cepat terjual sepanjang sejarah Microsoft, atau sepanjang sejarah dunia komputer.

Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen
Ilustrasi THR.

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total serapan anggaran untuk belanja pegawai telah mencapai Rp 70,7 triliun per 31 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024