Logo DW

Bisa Jadi Produk Bernilai Jual, Jangan Selalu Negatif sama Rokok

Sampah puntung rokok disulap Parongpong jadi produk bernilai jual.
Sampah puntung rokok disulap Parongpong jadi produk bernilai jual.
Sumber :
  • dw

Proses pembuatan menggunakan mesin hydrothermal

Rendy menjelaskan bahwa proses pembuatan produk material berbahan puntung rokok ini diawali dengan mengumpulkan sampah puntung rokok dari kafe-kafe yang ada di Bandung, Jawa Barat.

Nah, kafe-kafe ini, menurut Rendy, kerap mengeluhkan sulitnya memberikan kesadaran bagi pelanggan untuk berhenti membuang puntung rokok sembarangan.

Puntung rokok secara langsung dari konsumen ia tegaskan tidak akan diterima guna menghindari salah persepsi di antara perokok.

"Kita tidak ingin mendorong orang jadi punya solusi mudah terhadap masalah yang sebetulnya mudah-mudah susah ya. Artinya banyak sekali orang yang merokok bilang "aduh susah sekali berhenti”, tapi banyak juga bukti bahwa dengan alasan dan niat yang kuat ya akhirnya beneran bisa berhenti merokok,” tuturnya.

Puntung rokok yang dikumpulkan lalu dibawa ke mesin berbasis teknologi hydrothermal untuk diolah menjadi pulp atau bubur, yang ketika dikeringkan akan menjadi fiber dengan karakter homogen.

Fiber inilah yang kemudian dicarikan formula yang paling tepat oleh mitra mereka, Conture Concrete Lab, untuk dijadikan produk-produk material bernilai jual.