Apakah Berlian Bisa Terbakar

Ilustrasi berlian.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Berlian merupakan benda padat, namun apakah bisa terbakar? Jawaban bisa, tapi dengan suhu panas yang tepat dan cukup oksigen. Mengutip Live Science, Senin, 7 September 2020, trik untuk membakarnya adalah membuat kondisi yang benar, sehingga berlian padat bisa bereaksi dengan oksigen yang dapat menyalakan api.

Kapal KM Bukit Raya Terbakar, Ribuan Calon Penumpang Gagal Berangkat ke Surabaya

"Anda harus mengubah padat (karbon) menjadi bentuk gas. Jadi bisa bereaksi dengan udara untuk membuat api," kata ahli kimia dan anggota American Chemical Society, Rick Sachleben.

Baca: Ussy Sulistiawaty Kaget Dengar Harga Casing HP Rp100 Juta

KM Bukit Raya Terbakar di Muara Sungai Kapuas, Penumpang Panik Berjibaku Padamkan Api

Menurutnya berlian bisa menyala sekitar 900 derajat celcius. Sebagai perbandingan, batu bara volatil tinggi – atau berisi sejumlah besar gas untuk dilepaskan – terbakar pada suhu 667 derajat celcius.

Saat dibakar maka berlian akan berwarna merah lalu berubah menjadi putih. Panas akan memungkinkan reaksi antar permukaan benda itu dengan udara yang mengubah karbon menjadi karbon monoksida yang tidak berwarna dan tidak berbau.

Identitas 7 Korban Tewas Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel

"Karbon ditambah dengan oksigen membuat karbon monoksida menghasilkan panas. Nah, karbon monoksida bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan panas lebih banyak," ungkap Rick.

Ia menambahkan panas meningkat akan menyebabkan karbon monoksida menjauh, sehingga lebih banyak oksigen untuk dibawa masuk. Api yang membakarnya akan menghasilkan cahaya di permukaan berlian. Di sana akan ada 100 persen oksigen jika dibandingkan udara yang berada di ruangan yang hanya memiliki 22 persen oksigen.

"Karbon monoksida yang naik dari berlian menyala dengan adanya oksigen. Dengan begitu membuat api seperti menari-nari sambil mengelilingi permukaan batuan alam yang keras itu. "Hampir semuanya terbakar luar biasa dengan oksigen murni," jelasnya.

Sebelumnya, berlian di mahkota kerajaan Inggris ternyata termasuk berlian yang sangat langka yang terbentuk di dekat inti Bumi. Berlian terbesar itu disebut Cullinan Diamond, dan para ahli telah menggunakan teknologi laser untuk mengetahui asal-usulnya.

Permata ini jadi salah satu dari dua yang berada di mantel Bumi, tiga kali lebih dalam dari kebanyakan asal berlian, itu yang kemudian terdorong keluar karena adanya letusan gunung berapi. Berlian ditemukan di sebuah tambang di Afrika Selatan pada 1905 dan saat ini digunakan untuk mahkota.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya