E-Commerce Bikin Sektor Ini Semringah

Ilustrasi e-commerce.
Sumber :
  • BusinessLIVE

VIVA – Pasar konstruksi diharapkan untuk kembali tumbuh pada pertengahan 2021 dengan pemulihan secara bertahap mulai kuartal ketiga tahun depan, setelah penurunan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 pada tahun ini.

Huawei Band 9: Layar Mirip Smartwatch, Harga Cuma Setengah Juta

Pasar yang sedang menuju pemulihan ekonomi ini diprediksi akan melambat sampai masalah kesehatan teratasi dengan kehadiran vaksin. Sektor industri juga diperkirakan meningkat di tahun depan dengan nilai konstruksi mencapai Rp16,76 triliun atau naik 48,13 persen.

Baca: 2 Teknologi Canggih Ini Baru E-Commerce dan Bank Besar yang Pakai

Jembatani Kesenjangan Akses E-Commerce Daerah Non-Urban, Clubb Kyta Gandeng Mahasiswa

Ada beberapa faktor pendorong eskalasi ini, seperti pertumbuhan permintaan gudang dari fast moving consumer goods (FMCG), e-commerce dan belanja online, logistik pihak ketiga, serta pemerintah yang proaktif mempersiapkan berbagai kawasan industri baru untuk menarik lebih banyak investasi.

Khusus e-commerce, sektor ini membuat bisnis logistik makin menggeliat yang berimbas kepada pertumbuhan bisnis gudang. Sebab, perusahaan e-commerce membutuhkan jalur distribusi untuk lebih mendekatkan ke pelanggan. Mau tidak mau kebutuhan gudang makin besar.

Lebaran Pengeluaran Membengkak? Ini 7 Tips Menyiasatinya Biar Lebih Hemat

“Para pelaku konstruksi masih optimis kondisi pasar akan membaik pada tahun 2021 dengan prioritas proyek yang akan mereka kerjakan adalah proyek tahap desain dan konstruksi. Restrukturisasi kredit dan pengurangan pajak adalah dua inisiatif pemerintah yang dinilai efektif oleh pelaku konstruksi untuk pemulihan," kata BCI Economics Client Service Manager, Prita Ananda, Sabtu, 5 Desember 2020.

Selain itu, kategori perumahan juga diperkirakan akan mencapai nilai konstruksi Rp52,46 triliun atau naik 48,71 persen pada 2021. Proyek apartemen yang tertunda akan menjadi prioritas untuk dimulai kembali.

Tren positif menunjukkan dengan menguatnya penjualan pasar perumahan yang tertunda, tren proyek perumahan baru akan terus berlanjut dan permintaan kota-kota terintegrasi pascapandemi juga akan meningkat.

"Pembangunan gedung diperkirakan tumbuh Rp197,80 triliun di tahun depan yang didukung oleh pertumbuhan pada sektor industri dan perumahan yang akan terus menjadi sektor unggulan dalam pemulihan ekonomi,” klaim Ananda.

Pemaparan ini berdasarkan hasil sentiment survey yang dilakukan oleh BCI Economics terhadap 350 responden yang terdiri dari pengembang, arsitek dan konsultan, kontraktor, dan sub-kontraktor di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya