Twitter Bersih-bersih Teori Konspirasi Vaksin COVID-19

Logo Twitter.
Sumber :
  • dw

VIVA – Twitter mengumumkan bahwa mereka akan menghapus tweet yang membuat klaim palsu atau menyesatkan tentang vaksin COVID-19.

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

Dikutip dari situs The Verge, Kamis, 17 Desember 2020, tweet apa pun yang mengklaim bahwa vaksin menyebabkan kematian untuk mengendalikan populasi atau memunculkan teori konspirasi lainnya, akan dikenakan penghapusan, menurut posting blog Twitter.

Kemudian, tweet yang menyatakan bahwa COVID-19 tidak ada atau yang mendukung klaim tersebut, juga akan dihapus.

Bagaimana Kaitan Vaksin AstraZeneca yang Sebabkan TTS Pada Penerimanya?

Kebijakan baru ini akan dimulai pada minggu depan. Media sosial yang dipimpin Jack Dorsey itu juga akan memberi label atau memberi peringatan pada tweet teori konspirasi vaksin pada awal tahun depan.

Baca: Berita Duka Cita Datang dari Twitter

Mengenal TTS, Efek Samping Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Tweet berlabel ini dapat ditautkan ke informasi atau situs resmi lembaga kesehatan. Kebijakan baru Twitter muncul ketika petugas kesehatan di seluruh AS menerima vaksin COVID-19, setelah Food and Drug Administration (FDA) mengizinkan penggunaan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech.

Vaksinasi ini telah menjadi target teori konspirasi yang tak terhitung jumlahnya, termasuk tuduhan palsu bahwa vaksinasi mengandung microchip atau digunakan untuk mengubah DNA.

Aturan baru memperluas kebijakan terkait virus corona yang diberlakukan oleh Twitter sejak awal tahun ini. Maret lalu, Twitter meluncurkan tab COVID-19 di halaman Explore, bermitra dengan World Health Organization (WHO) untuk menyediakan informasi Virus Corona di platformnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya