Pandemi Masih Ada, Konsumsi Air Melonjak

Ilustrasi air mengalir.
Sumber :
  • Pixabay/Free-Photos

VIVA – Riset Indonesia Water Institute atau IWI mengungkapkan konsumsi air bersih meningkat hingga 3 kali lipat selama pandemi COVID-19. Kondisi ini disebabkan oleh kebiasaan baru masyarakat, mulai dari mandi setelah beraktivitas hingga mencuci tangan untuk mencegah penularan Virus Corona jenis baru tersebut.

Selain itu, total konsumsi air rumah tangga sebelum pandemi berkisar 415-615 liter per hari per rumah tangga. Setelah pandemi berakhir diperkirakan konsumsinya melonjak menjadi 995-1.415 liter per hari per rumah tangga.

Rinciannya, kebutuhan air untuk mandi dari 50-70 liter per orang per hari sebelum pandemi menjadi 150-210 liter saat pandemi. Lalu, untuk cuci tangan sebelumnya 4-5 liter per orang per hari menjadi 20-25 liter saat pandemi.

Sedangkan, konsumsi air untuk masak tetap sebanyak 45-90 liter per hari per rumah dan mencuci baju tidak berubah sebanyak 100-150 liter per hari per rumah. Tidak hanya rumah tangga, air digunakan sebagai bahan untuk menunjang proses produksi oleh industri.

Kebutuhan air untuk sektor industri semestinya lebih besar karena adanya peningkatan aktivitas produksi, maka kebutuhan air juga akan meningkat. Pemerintah mengapresiasi seluruh sektor industri yang terus berkomitmen untuk mengurangi konsumsi air. Salah satunya PT Ajinomoto Indonesia.

Photo :
  • www.pixabay.com/TobiasD

"Sebelum ada Proyek Perbaikan Pengelolaan Air Limbah, kami memanfaatkan sekitar 5,6 juta KL per tahun. Sampai akhir tahun kemarin sudah turun 25 persen atau sekitar 3,6 juta KL per tahun," kata Deputy Factory Manager PT Ajinomoto Indonesia Pabrik Mojokerto, Hariyono, Kamis, 1 April 2021.

Kemalangan di Gaza, Warga Palestina Minum Air Tidak Layak Konsumsi

Cara penghematan lainnya, lanjut dia, adalah meningkatkan kualitas air (water treatment) dalam proses produksi. “Kami sedang mengerjakan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air pada setiap aktivitas. Recovery process mengoptimalkan kualitas air sehingga tidak membutuhkan banyak air terbuang," ungkapnya.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat membuka Balinese Water Purification Ceremony yang berlangsung di KEK Kura Kura Bali.

Kearifan Masyarakat Bali Sejalan dengan Semangat World Water Forum ke-10

Air bagi masyarakat Bali, bukan sekadar sumber daya. Namun juga, bagian dari komponen spiritualitas dan kebudayaan. Air memainkan peranan penting dalam upacara keagamaan.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024