Siap-siap 'Suntik Mati' 3G

Jaringan 2G, 3G, 4G, dan 5G.
Sumber :
  • Digi International

VIVA – Rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo menjadikan jaringan seluler 4G sebagai tulang punggung konektivitas di Indonesia terus dimatangkan.

Kinerja Indosat Cemerlang

Pemerintah meminta seluruh operator seluler untuk melakukan kajian rencana penghapusan jaringan 3G yang dinilai sudah tidak efisien dan efektif di tengah keterbatasan spektrum frekuensi.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Ismail, menyebutkan ada sejumlah faktor pendorong transisi jaringan 3G ke 4G.

Wejangan Menkominfo soal Merger XL Axiata dan Smartfren

Menurutnya, faktor pertama adalah kaitannya dengan efisiensi biaya. Ketika operator seluler melakukan layanan paralel untuk berbagai macam jaringan dan teknologi, maka akan diperlukan banyak sumber daya dan ekosistem.

"Ini membutuhkan cost yang lebih besar," kata dia, dalam diskusi virtual, Rabu, 16 Maret 2022. Lebih lanjut, faktor kedua adalah keterbatasan spektrum frekuensi untuk digunakan oleh berbagai macam teknologi.

58 Persen Penduduk Indonesia jadi Pelanggan Telkomsel

"Pemerintah, dalam hal ini Kominfo, sudah menetapkan teknologi seluler didekatkan dengan teknologi netral, di mana operator diberikan kebebasan untuk memilih sendiri teknologi apa yang harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk digunakan guna melayani masyarakat," ungkapnya.

Ismail juga memberikan pemaparan terkait transisi dan 'suntik mati' 3G dari beberapa sudut pandang. Dari sisi masyarakat sebagai pengguna, prioritas utamanya adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan layanan yang tersedia di mana saja.

Ilustrasi operator telekomunikasi.

Photo :
  • Dok. Istimewa

"Selain itu, kualitas jaringan – bagaimana kualitas speed dan latency-nya. Pengguna tentu ingin mendapatkan kecepatan yang memadai dengan delay time yang rendah, serta mendapatkan layanan yang tarifnya terjangkau," tutur Ismail.

Selanjutnya, dari sisi perangkat. Ismail menyebutkan pentingnya analisis mendalam terkait perangkat (handset device) yang dimiliki oleh masyarakat sebelum pemerintah dan operator seluler memutuskan untuk sepenuhnya menghapus jaringan 3G.

"Kita harus tahu profil sebaran handset ini seperti apa," jelas Ismail. Sudut pandang ketiga adalah pertimbangan infrastruktur TIK dan jaringan, agar pemanfaatan teknologi tersebut bisa sesuai antara biaya dan peruntukkannya.

Dalam catatan Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), jumlah trafik penggunaan 3G di Indonesia saat ini kurang dari 10 persen dari total trafik data seluruh operator seluler.

Masyarakat saat ini lebih banyak yang merasakan manfaat penggunaan 4G karena bisa menyediakan akses internet yang lebih cepat, sehingga menciptakan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat mengadopsi layanan digital lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Pendiri IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin menilai tahun ini akan menjadi era teknologi jaringan seluler 5G, di mana di Asia Tenggara diprediksi akan ada 400 juta pengguna dengan porsi terbanyak di Indonesia pada 2026.

Ia menilai, mempertahankan teknologi seluler yang ketinggalan zaman dan biaya tinggi seperti 3G tentu tidak senafas dengan semangat transformasi digital.

“Melakukan cut off 3G secara nasional akan menjadi simbolisasi sekarang adalah tahun transformasi digital. Di Amerika Serikat, pemain seperti AT&T, Verizon, dan T-Mobile cut off layanan 3G tahun ini sesuai perencanaan The Federal Communications Commission (FCC) yang akan memanfaatkan frekuensi 3G untuk 5G,” paparnya.

Doni juga menyarankan Kominfo meniru langkah FCC yang memberikan peta jalan bagi pelaku usaha untuk cut off 3G segera. Peta jalan itu berisikan jadwal, klaster dimulainya cut off, mitigasi layanan sampai edukasi pelanggan.

"Jika regulasi bisa cepat dikeluarkan, saya rasa operator bisa segera melakukan cut off tahun ini. Secara teknis pun mereka sudah siap," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya