Keberhasilan Amerika dan Eropa Memotret Matahari dari Jarak Dekat

Matahari.
Sumber :
  • Bizsiziz

VIVA – Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) dan Badan Penerbangan dan Antariksa (National Aeronautics and Space Administration/NASA) berhasil memotret Matahari dengan resolusi tertinggi berupa cakram penuh, atmosfer luar dan korona yang pernah diambil dari Extreme Ultraviolet Imager (EUI).

Indonesia Terancam Cuaca Panas Ekstrem, Berikut Tips Menjaga Kulit Tetap Sehat

Mengutip situs Universe Today, Minggu, 3 April 2022, gambar lain, yang diambil oleh instrumen Spectral Imaging of the Coronal Environment (SPICE) mewakili gambar Matahari penuh pertama dari jenisnya dalam 50 tahun, dan sejauh ini yang terbaik, diambil pada panjang gelombang Lyman-beta dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh gas hidrogen.

Gambar diambil ketika Solar Orbiter berada pada jarak sekitar 75 juta kilometer, setengah jalan antara dunia kita dan bintang induknya. Solar Orbiter sendiri merupakan misi luar angkasa kerja sama internasional antara ESA dan NASA.

Ilmuwan NASA Masuk Islam Usai Dipecat Setelah Melihat Mukjizat Malam Lailatul Qadar

Teleskop resolusi tinggi EUI mengambil gambar dengan resolusi spasial yang begitu tinggi, sehingga pada jarak sedekat itu diperlukan sebuah mosaik 25 gambar individu untuk menutupi seluruh Matahari.

Gambar diambil satu demi satu, gambar penuh diambil selama lebih dari empat jam karena setiap mosaik membutuhkan waktu sekitar 10 menit, termasuk waktu untuk pesawat ruang angkasa menunjuk dari satu segmen ke segmen berikutnya.

Direkomendasikan oleh IDI, Apa Sih Physical Sunscreen Itu?

Secara total, gambar akhir berisi lebih dari 83 juta piksel dalam petak 9148 x 9112 piksel. Sebagai perbandingan, gambar ini memiliki resolusi sepuluh kali lebih baik daripada yang dapat ditampilkan oleh layar TV 4K.

EUI mencitrakan matahari pada panjang gelombang 17 nanometer, di wilayah ultraviolet ekstrem dari spektrum elektromagnetik. Ini mengungkapkan atmosfer bagian atas Matahari, korona, yang memiliki suhu sekitar 1 juta derajat Celcius.

Pada posisi pukul 2 (dekat gambar Bumi untuk skala) dan posisi pukul 8 di tepi Matahari, filamen gelap dapat terlihat menonjol dari permukaan. 'Tonjolan' ini cenderung meletus, melemparkan sejumlah besar gas korona ke luar angkasa dan menciptakan badai 'cuaca antariksa'.

Selain EUI, instrumen SPICE juga merekam data selama penyeberangan. Ini juga perlu disatukan sebagai mozaik. SPICE dirancang untuk melacak lapisan di atmosfer matahari dari korona, ke lapisan yang dikenal sebagai kromosfer, semakin dekat ke permukaan.

Instrumen melakukan ini dengan melihat panjang gelombang yang berbeda dari sinar ultraviolet ekstrim yang berasal dari atom yang berbeda.

Dalam rangkaian gambar SPICE, ungu sesuai dengan gas hidrogen pada suhu 10 ribu derajat Celcius, biru menjadi karbon pada 32 ribu derajat Celcius, hijau menjadi oksigen pada 32 ribu derajat Celcius, kuning menjadi neon pada 630 ribu derajat Celcius.

Ini akan memungkinkan fisikawan surya untuk melacak letusan luar biasa kuat yang terjadi di korona ke bawah melalui lapisan atmosfer yang lebih rendah. Foto ini juga akan memungkinkan mereka untuk mempelajari salah satu pengamatan paling membingungkan tentang Matahari yakni bagaimana suhu naik melalui lapisan atmosfer yang naik.

Biasanya suhu akan urun saat Anda menjauh dari benda panas. Namun, di atas Matahari, korona mencapai satu juta derajat Celcius, sedangkan permukaannya hanya sekitar lima ribu derajat Celcius.

Menyelidiki misteri ini adalah salah satu tujuan ilmiah utama dari Solar Orbiter. Gambar ini diambil pada tanggal 7 Maret 2022, tepatnya saat Solar Orbiter melintasi garis Matahari-Bumi, sehingga gambar tersebut dapat dibandingkan dengan instrumen surya yang terikat Bumi dan dikalibrasi silang.

Hal ini akan memudahkan untuk membandingkan hasil dari instrumen dan observatorium yang berbeda di masa mendatang. Pada 26 Maret, Solar Orbiter mencapai tonggak misi lain yakni perihelion dekat pertamanya.

Pesawat ruang angkasa itu sekarang berada di dalam orbit Merkurius, planet bagian dalam, mengambil gambar Matahari dengan resolusi tertinggi. Hal ini juga merekam data angin matahari dari partikel yang mengalir keluar dari Matahari.

Ini barulah permulaan. Sebab, selama beberapa tahun mendatang pesawat ruang angkasa akan berulang kali terbang sedekat ini dengan Matahari. Ini juga akan secara bertahap meningkatkan orientasinya untuk melihat daerah kutub Matahari yang sebelumnya tidak teramati. Solar Orbiter sendiri merupakan misi luar angkasa kerja sama internasional antara ESA dan NASA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya