Peneliti China dan AS Berhasil Temukan Fosil 504 Tahun

Fosil hewan berusia 500 juta tahun.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sekelompok ahli paleontologi China dan Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka telah menemukan kumpulan fosil purba spesies laut yang berusia sekitar 504 juta tahun di Kota Linyi, Provinsi Shandong, China timur.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Kumpulan fosil yang dinamai "Lagerstatte Linyi" oleh para peneliti itu terdiri dari 35 lebih spesies punah yang dulu hidup di dasar laut, terutama artropoda, kata Zhao Fangchen, seorang peneliti dari Institut Geologi dan Paleontologi Nanjing, Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Berbagai bentuk kehidupan spongia dan vermicularis juga ditemukan di antara kumpulan fosil tersebut. Lagerstatte Linyi dianggap luar biasa karena pemeliharaan anggota tubuh, mata, dan usus artropodanya sangat baik, seperti dikutip dari situs China.org.cn, Kamis, 28 April 2022.

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

Dengan begitu, fosil-fosil yang terpelihara dengan baik ini dinilai menjanjikan untuk menghasilkan data anatomi baru terkait evolusi awal sejumlah hewan, menurut Zhao yang memimpin penelitian tersebut.

Kelompok hewan itu diyakini telah ada di Bumi tepat setelah letusan Kambrium, periode evolusi kritis yang menyebabkan munculnya cikal bakal banyak organisme modern.

AS Kirim 25 Ribu Makanan Siap Saji ke Jalur Gaza Melalui Udara

"Spesies laut multi-kategori di Lagerstatte Linyi tidak hanya dapat memberikan gambaran yang jelas tentang organisme yang berkembang pada waktu itu, tetapi juga menjadi jendela penting ke dalam perbedaan morfologis, struktur komunitas, dan distribusi paleogeografis fauna laut setelah letusan Kambrium," kata Zhao.

Studi tersebut baru-baru ini dipublikasikan secara daring (online) di Jurnal National Science Review. Sebelumnya, dinosaurus berkeliaran di Bumi selama jutaan tahun.

Sampai pada suatu saat, 66 juta tahun silam, sebuah asteroid seukuran Gunung Everest menghantam Bumi sehingga membawa kehancuran bagi mereka.

Ahli Paleontologi Robert DePalma sudah menghabiskan waktu untuk mencari 'kuburan' dinosaurus prasejarah di perbukitan North Dakota, Amerika Serikat (AS).

Ia percaya bahwa makhluk-makhluk itu tersapu ke kematian mereka dalam tsunami, kemudian terkubur dalam sedimen yang menjelaskan mengapa mereka terawetkan dengan baik.

DePalma dan tim telah menemukan sejumlah jejak kaki, termasuk satu spesimen sepanjang 30 cm yang diyakini milik dinosaurus berparuh bebek.

Ia mengatakan para dinosaurus ini memakan tanaman di daerah tersebut dan menjadi sangat besar yang panjangnya mencapai 30 kaki.

Satu jejak sangat terpelihara dengan baik. DePalma bahkan bisa melihat bekas kuku di ujung jari kaki, yang terlihat seperti kuku kaki kecil itu menggali lumpur.

Jejak kaki itu memiliki tiga jari dan lebih panjang dari lebarnya, sehingga kemungkinan besar milik dinosaurus karnivora.

"Hell Creek terkenal dengan satu karnivora ialah T-Rex. Jejak ini terlalu kecil untuk T-Rex dewasa tapi mungkin saja itu dibuat oleh yang muda," ungkap DePalma.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya