Jangan Lupa, Hari Ini TV Analog Dimatikan di Jakarta

TV analog dan TV digital.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Penghentian TV analog atau analog switch off/ASO dimulai Kamis hari ini, 25 Agustus 2022 untuk DKI Jakarta.

STB Ini Sudah Didukung Android TV

Dengan adanya program ini maka masyarakat bisa menikmati siaran TV digital yang menawarkan lebih banyak manfaat ketimbang TV analog.

Skema tahapan berganda berbeda dengan tiga tahap yang semula dijadwalkan Kominfo. Pada skema tiga tahap, 25 Agustus akan dilakukan penghentian siaran televisi analog di sejumlah lokasi, termasuk diantaranya wilayah siaran DKI Jakarta.

Kemkominfo Yakin Seluruh TV Analog Mati Tahun Ini

Skema tahapan berganda menitikberatkan pada tiga hal, yaitu kesiapan infrastruktur multipleksing, keberadaan siaran televisi terestrial analog dan kesiapan perangkat set top box (STB).

Jika ketiga faktor tersebut sudah terpenuhi, maka wilayah siaran tersebut dinilai siap migrasi ke siaran televisi terestrial digital.

Fokus Bangun Bisnis Digital, tapi Iklan Tak Ditinggal

Namun, masalahnya adalah pada pembagian set top box di mana terdapat kurang lebih 123 ribu rumah tangga miskin yang membutuhkan STB untuk wilayah terdampak. Tetapi, hanya sekitar 50 ribuan yang dialokasikan untuk warga ibu kota.

"Jadi ada 1,2 juta rumah tangga yang memiliki TV analog, sementara 10 persennya kira-kira angkanya 123.888 rumah tangga," ujar Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Marullah Matali, beberapa waktu yang lalu.

Bantuan STB yang dialokasikan untuk Pemprov DKI Jakarta sejumlah 50.059 rumah tangga. Sehingga angka tersebut belum separuhnya dari jumlah rumah tangga miskin.

Jumlah 50.059 itu juga masih belum termasuk warga yang bertempat tinggal di Kepulauan Seribu di mana jumlahnya mencapai 30 ribuan.

"Melihat ketimpangan demografi jumlah rumah tangga sasaran yang harus menerima bantuan STB, kami berharap ke depannya ada dukungan untuk aspek infrastruktur peluasan sinyal TV digital, khususnya untuk masyarakat kurang mampu di Kepulauan Seribu," imbuh Marullah.

Menkominfo Johnny G Plate (tengah).

Photo :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menerapkan tahapan-tahapan dalam program ASO. Tapi kemudian menggunakan skema multiple ASO yang didasarkan pada kesiapan wilayah.

"Multiple ASO itu kita tidak tentukan tanggalnya, yang ada tanggal akhirnya saja. Tanggal akhirnya adalah 2 November 2022, sampai dengan tanggal 2 November 2022 akan dilakukan banyak analog switch-off sesuai dengan kesiapan wilayahnya," ungkap Menkominfo Johnny G Plate.

Ketika ditanya mengapa Kominfo memilih untuk berpaling menggunakan skema multiple ASO tersebut, Johnny mengatakan keputusan ini diambil secara realistis berkenaan dengan kesiapan dalam negeri.

"Nah, kita belajar dari banyak pengalaman di banyak negara dan kita harus realistis terkait kesiapan di dalam negeri," papar Menkominfo.

Masyarakat secara umum akan menjadi pihak yang paling merasakan secara langsung siaran televisi terestrial digital, yaitu gambar dan suara yang jauh lebih jernih. Siaran televisi digital bisa memberikan resolusi gambar kualitas High Definition (HD).

Secara teknis transmisi yang digunakan pada siaran digital berbeda dengan yang analog. Pada siaran digital, jarak antara pemancar terhadap pesawat televisi tidak berpengaruh terhadap kualitas siaran.

Selama perangkat televisi bisa menangkap sinyal siaran digital, maka akan ada siaran. Pada siaran analog, semakin dekat jarak perangkat televisi dengan menara pemancar, maka gambar dan suara siaran akan bagus.

Sebaliknya, jika jarak jauh, makan kualitas gambar dan suara berkurang, atau yang sering disebut "bersemut".

Siaran digital juga mengizinkan terjadinya penggunaan satu infrastruktur bersama, alias satu pemancar digunakan oleh beberapa stasiun televisi sekaligus.

Bagi stasiun televisi, mereka mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan konten. Siaran digital juga berpengaruh terhadap penggunaan spektrum frekuensi radio, menjadi lebih efisien.

Saat siaran analog, satu kanal frekuensi hanya bisa digunakan oleh satu siaran televisi. Sementara pada siaran digital, satu kanal frekuensi bisa menampung hingga 13 siaran televisi.

Artinya, akan ada lebih banyak siaran televisi yang bisa ditransmisikan. Masyarakat pun bisa mendapatkan konten yang lebih beragam dibandingkan saat menonton siaran analog.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya