Amputasi Tertua di Dunia Ditemukan di Kalimantan

Ilustrasi anak era pemburu-pengumpul yang diamputasi di Kalimantan.
Sumber :
  • Jose Garcia

VIVA Tekno – Sekitar 31 ribu tahun silam, seorang ahli bedah prasejarah yang terampil memotong kaki bagian bawah seorang anak dari era pemburu-pengumpul di Kalimantan. Para arkeolog telah menyimpulkan bahwa operasi kuno ini menjadi amputasi medis paling awal yang pernah tercatat. 

Bahlil Ungkap Wilayah Ini Bakal Paling Kecipratan Manfaat Ibu Kota Pindah ke IKN

Keterampilan ahli bedah Zaman Batu sangat mengagumkan karena pasien tersebut dapat melanjutkan hidup enam sampai sembilan tahun setelah operasi.

"Ini adalah kejutan besar bahwa penjelajah purba ini selamat dari operasi masa kanak-kanak yang sangat serius dan mengancam jiwa. Lukanya sembuh dan membentuk tunggul. Mereka kemudian hidup selama bertahun-tahun di daerah pegunungan dengan mobilitas yang berubah," kata penulis studi Melandri Vlok.

4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur

Sebuah tim arkeolog internasional menemukan sisa-sisa kerangka pemuda di dalam gua batu kapur yang dikenal sebagai Liang Tebo selama penggalian arkeologi pada 2020.

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Sisa-sisa kerangka dengan kaki diamputasi

Photo :
  • Tim Maloney

Gua itu terpencil dan hanya dapat diakses dengan perahu pada waktu-waktu tertentu setiap tahun, kata para peneliti yang dikutip dari situs Live Science, Kamis, 8 September 2022.

Mereka menemukan kerangka kaki bagian bawah, termasuk kaki, dihilangkan melalui amputasi bedah yang disengaja dan adanya pertumbuhan tulang yang berhubungan dengan penyembuhan, menunjukkan bahwa anggota badan itu diamputasi melalui pembedahan bukan akibat serangan binatang atau kecelakaan tragis lainnya.

Para arkeolog belum menemukan mengapa kaki anak itu harus diamputasi. Sebelum penemuan tersebut, bukti paling awal dari amputasi pada manusia melibatkan kerangka berusia 7.000 tahun dari seorang petani tua Zaman Batu, yang lengan kirinya telah diangkat melalui pembedahan, menurut sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Precedings.

Saat itu manusia dianggap tidak memiliki pengetahuan serta masih minimnya alat yang dibutuhkan untuk berhasil melakukan operasi kompleks, yang sering kali melibatkan navigasi jaringan pembuluh darah, saraf dan otot.

Tim arkeolog yang sedang menelusuri gua di Kalimantan

Photo :
  • Kinez Riza

Namun temuan baru mengungkapkan bahwa manusia memiliki pengetahuan rinci tentang anatomi tungkai dan sistem otot serta pembuluh darah untuk mengekspos dan menegosiasikan vena, pembuluh darah, dan saraf serta mencegah kehilangan darah yang fatal dan infeksi.

"Temuan baru di Borneo menunjukkan bahwa manusia sudah memiliki kemampuan untuk berhasil mengamputasi anggota tubuh yang sakit atau rusak jauh sebelum kita mulai bertani dan tinggal di pemukiman permanen," imbuh penulis studi Maxime Aubert.

Namun mereka melanjutkan masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa operasi di Kalimantan merupakan contoh amputasi yang terisolasi atau para ahli bedah melakukan prosedur kontemporer serupa di sana, di Asia atau bahkan di seluruh dunia.

Namun, amputasi bedah seperti yang kita kenal sekarang tidak menjadi praktik umum sampai Joseph Lister, seorang ahli bedah dan ilmuwan Inggris menemukan antiseptik pada akhir 1800-an, menurut Encyclopedia Britannica.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya