Virus Zombie yang Usianya Hampir 50.000 Tahun Berpotensi Menular

Bangkai beruang gua di Zaman Es.
Sumber :
  • AP

VIVA Tekno – Para ilmuwan telah menghidupkan kembali virus 'zombie' kuno dari permafrost dan menemukan bahwa mereka masih dapat menginfeksi amuba bersel tunggal yang masih hidup.

Pecinta Hewan Merapat, Jakarta Pet Expo 2024 Akan Hadir di Kemayoran!

Belum diketahui secara jelas apakah virus ini dapat menginfeksi hewan tetapi para peneliti mengatakan virus permafrost harus dianggap sebagai ancaman kesehatan masyarakat.

Permafrost adalah lapisan tanah yang benar-benar beku sebelum aktivitas manusia mulai meningkatkan suhu global. Ini mencakup 15 persen daratan di Belahan Bumi Utara.

Benarkah Ada Plastik yang Bisa 'Bunuh Diri'

Namun karena perubahan iklim, permafrost mencair dengan cepat, menggali sejumlah peninggalan kuno dari virus dan bakteri hingga mammoth berbulu dan beruang gua yang terawetkan.

Profesor Prancis Jean-Michel Claverie menemukan strain virus beku berusia 48.000 tahun dari beberapa situs permafrost di Siberia. Strain tertua yang berusia 48.500 tahun, berasal dari sampel tanah dari danau bawah tanah, sedangkan sampel termuda berusia 27.000 tahun.

Kiamat Masih Jauh Selama Masih Ada 3 Hewan Ini, Kata Gus Baha

Salah satu sampel muda ditemukan di bangkai mammoth berbulu, mengutip dari laman Science Alert, Sabtu, 11 Maret 2023.

Beberapa ilmuwan khawatir perubahan iklim dapat menghangatkan Kutub Utara di mana permafrost mencair dan melepaskan virus kuno yang belum pernah bersentuhan dengan makhluk hidup selama ribuan tahun. Dengan demikian, tumbuhan, hewan, dan manusia mungkin tidak memiliki kekebalan terhadapnya.

Ilustrasi zombie.

Photo :
  • Pixabay

"Jika ada virus yang tersembunyi di permafrost yang belum pernah kita kontak selama ribuan tahun, mungkin pertahanan kekebalan tubuh kita tidak cukup," kata Irgitta Evengard, profesor emerita di Departemen Mikrobiologi Klinis Universitas Umea di Swedia

Ini bukan pertama kalinya Claverie menghidupkan kembali virus kuno atau virus zombie. Dia telah menerbitkan penelitian tentang topik ini sejak 2014 dan mengatakan bahwa di luar pekerjaannya, sangat sedikit peneliti yang menganggap serius virus ini.

Dalam penelitian itu, Claverie dan timnya mampu menghidupkan kembali beberapa virus zombie dan menemukan bahwa masing-masing masih dapat menginfeksi amuba yang dibudidayakan.

"Kami memandang virus yang menginfeksi amoeba ini sebagai pengganti semua kemungkinan virus lain yang mungkin ada di permafrost," imbuhnya.

Peneliti melihat banyak jejak dari virus lain yang membuat mereka tidak tahu pasti apakah virus masih hidup. Tapi jika virus amuba masih hidup, virus lain juga kemungkinan akan tetap hidup dan mampu menginfeksi inangnya sendiri.

Penelitian saat ini tentang virus beku seperti virus zombi Claverie membantu para ilmuwan lebih memahami tentang bagaimana virus purba ini berfungsi dan apakah mereka berpotensi menginfeksi hewan atau manusia.

Bukan hanya virus, bakteri purba juga dapat dilepaskan dan diaktifkan kembali untuk pertama kalinya hingga dua juta tahun saat permafrost mencair.

Menurut para ilmuwan, wabah antraks infeksi bakteri muncul pada manusia dan rusa kutub di Siberia pada 2016. Itu mungkin menjadi masalah kesehatan masyarakat yang lebih mendesak, menurut makalah Calverie.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya