Jangan Percaya Rumor Konsumsi Air Galon Sebabkan Penyakit Kronis

Air di dalam kemasan/galon.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Hingga saat ini, belum ada satu pun data yang menunjukkan bahwa ada anak-anak sakit maupun pasien kronis pada anak seperti kanker darah dan diabetes gara-gara menggunakan air minum dalam kemasan (AMDK) atau galon polikarbonat.

Geger Wanita Cabuli Anak Balita dan Direkam, Polisi Lakukan Penyelidikan

Secara umum jumlah kebutuhan cairan anak, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia/IDAI, adalah 800 mililiter (ml) atau sekitar 2–3 gelas untuk anak usia 7–12 bulan. Lalu, 1,3 liter atau sekitar 5 gelas untuk anak usia 1–3 tahun.

Kemudian, 1,7 liter atau sekitar 6–7 gelas untuk anak usia 4–8 tahun. Selanjutnya, 2,1–2,4 liter atau 8–10 gelas untuk anak usia 9–13 tahun, serta 2,3–3,3 liter atau sekitar 9–13 gelas untuk anak usia di atas 14 tahun.

Chelsea Olivia Berterima Kasih pada Mereka yang Berjasa Saat Repot Mengurus Anak

Menurut Sekretaris Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Korwil Semarang, Setya Dipayana, penyakit-penyakit yang kerap dialami anak-anak adalah penyakit musiman atau penyakit akut yang maksimal satu minggu sudah membaik.

"Tapi, untuk penyakit-penyakit kronis seperti kanker, diabetes, kelenjar prostat yang seringnya dialami oleh orang dewasa. Itu jarang terjadi pada anak-anak," kata dia, dalam siaran pers, Jumat, 8 September 2023.

Terpopuler: Comfort Food dari 3 Chef Ternama Indonesia, Nasi Beku Bagi Pasien Diabetes

Kalau pun ada anak-anak yang mengalami penyakit diabetes, menurut Setya, biasanya karena penyakit bawaan atau turunan. Sementara kanker pada anak penyebabnya masih diteliti hingga saat ini.

"Jadi tidak ada sama sekali saya temukan ada kaitannya dengan air minum dalam kemasan (AMDK/polikarbonat)," tegasnya.

Begitu juga dengan penyakit gangguan tumbuh kembang anak yang berkaitan dengan kerusakan pada otak, Setya mengaku hal itu bisa didapatkan anak dari gangguan di dalam kandungan atau juga gangguan pada saat kelahiran.

"Sebab, otak kita jika kekurangan oksigen tujuh detik saja bisa timbul kerusakan otak yang mendalam. Kerusakan otak kalau terjadi pada bayi hilangnya susah. Itu masalahnya," jelas Setya.

Ia mengingatkan jika anak-anak membutuhkan nutrisi yang cukup agar tumbuh kembangnya menjadi optimal. Nutrisi itu ada nutrisi makro dan nutrisi mikro dan nutrisi makro, yang terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein, mikro vitamin dan mineral.

Menurutnya, mineral tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus menggantungkan dari asupan di luar, baik itu berupa makanan maupun minuman.

"Itulah sebabnya cairan-cairan yang mengandung mineral termasuk air di dalam galon (polikarbonat) sangat dibutuhkan anak-anak untuk proses tumbuh kembangnya," papar dia.

Ilustrasi serangan jantung

Ada Harapan Baru Buat Pasien Jantung Koroner, Tak Perlu Berobat ke Luar Negeri Lagi

Prof. Dr. Teguh Santoso dari Rumah Sakit Medistra Jakarta menegaskan bahwa Bioadaptor membawa harapan baru bagi penderita jantung koroner. Lalu, apa itu Bioadaptor?

img_title
VIVA.co.id
2 Juni 2024