Fenomena Astronomi Bulan di September

Bumi dan Bulan.
Sumber :
  • First Post

VIVA Tekno - Bulan baru terjadi pada 14 September, pukul 21:40 EDT atau 15 September, 08:40 WIB, menurut US Naval Observatory. Beberapa hari yang lalu juga dikatakan satelit alami Bumi itu akan berdampingan dengan Merkurius dan akan bertemu Mars.

Bulan baru terjadi ketika Bulan berada di antara Matahari dan bumi, yang terjadi setiap 29,5 hari. Kata 'bulan/bulan' berasal dari 'Bulan/Bulan' dan panjangnya siklus lunar adalah alasan mengapa banyak kalender, termasuk yang kita gunakan saat ini, yang terdiri dari 30 hari.

Secara teknis, Bulan dan Bumi mempunyai garis bujur langit yang sama, suatu kesejajaran yang disebut konjungsi. Bujur langit adalah proyeksi garis bujur Bumi di langit saat Bulan baru.

Jika menarik garis dari bintang kutub ke selatan melewati Matahari, garis tersebut akan mengenai Bulan. Karena sisi Bulan yang diterangi menghadap jauh dari Bumi, Bulan baru tidak terlihat oleh pengamat di darat, kecuali saat melintas tepat di depan Matahari, sehingga terjadi Gerhana Matahari.

Peristiwa tersebut tidak akan terjadi bulan ini karena Gerhana Matahari berikutnya akan terjadi pada tanggal 14 Oktober dan akan terlihat di Amerika Serikat bagian Barat, Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan bagian Utara.

Alasan mengapa gerhana tidak terjadi setiap bulan adalah karena orbit Bulan miring terhadap bidang orbit Bumi sekitar 5 derajat, sehingga Bulan tidak sejajar sempurna dengan Matahari setiap siklusnya, menurut situs Space, Sabtu, 16 September 2023.

Foto Bumi dan Bulan dilihat dari Planet Mars.

Photo :
  • NASA/JPL

Waktu terjadinya fase Bulan ditentukan oleh zona waktu (atau garis bujur), karena waktu tersebut diukur berdasarkan posisinya terhadap Bumi, bukan posisi manusia di permukaan Bumi. Oleh karena itu, waktu hilal adalah pukul 18:40 di Los Angeles, 02:40 di Paris, dan 10:40 di Tokyo.

Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

Pada Rabu kemarin, Bulan melintas di dekat planet Merkurius di langit dini hari. Satelit alami Bumi itu berdampingan dengan planet terdalam tata surya dan berada sekitar 6 derajat di utara.

Namun, pasangan tersebut sangat dekat dengan cakrawala, dan momen konjungsi sebenarnya tidak terlihat dari AS karena terjadi pukul 13.41 waktu setempat. Belum lagi karena Bulan Sabit yang sangat tipis itu terlalu dekat dengan Matahari sehingga tidak dapat diamati dengan mudah.

Berencana Kuasi Reorganisasi, BUMI Bakal Gelar RUPST dan RUPSLB

Setelah Bulan baru, pada hari Sabtu pukul 15:20 EDT atau Minggu, 02:20 WIB, pengamat di Kota New York akan melihat Bulan mendekati Mars, melintas dalam jarak 39 menit busur dari planet tersebut.

Itu hanya lebih dari setengah derajat, atau satu diameter bulan. Seperti halnya konjungsi Merkurius, ini terjadi pada siang hari, sehingga pasangan tersebut tidak akan terlihat jelas hingga malam hari.

Saham Bumi Resources Meroket Usai Umumkan Rencana Kuasi Reorganisasi, Ini Penjelasan Manajemen

Bulan dan Mars tetap tidak mudah dikenali kecuali pengamat memiliki pemandangan ufuk barat yang jelas dan bebas dari bangunan atau pepohonan tinggi. Keduanya terlihat sekitar pukul 19:49 waktu setempat.

Gelombang Cuaca Luar Biasa Panas Melanda Asia Selatan dan Tenggara

Indonesia Terancam Cuaca Panas Ekstrem, Berikut Tips Menjaga Kulit Tetap Sehat

Sangat penting untuk memperhatikan cuaca panas ekstrim yang melanda banyak negara di Asia Tenggara, masyarakat harus waspada bahwa hal ini juga dapat terjadi di Indonesia

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024