Hati-hati Terkecoh sama Galon Kemasan PET

Ilustrasi BPA.
Sumber :
  • Pixabay.

VIVA Tekno – Industri Air Minum Dalam Kemasan atau AMDK sedang diramaikan dengan isu bisphenol A (BPA) yang disebut-sebut berada di galon berbahan polikarbonat (PC). Sejumlah kampanye juga bermunculan untuk menggunakan kemasan air minum bebas BPA.

Tips Meningkatkan Level Bermain Game di Platform Steam

Padahal, galon bening berbahan lain seperti PET (polyethylene terephthalate) yang diklaim bebas BPA juga tidak sepenuhnya aman. Hal ini mengingat kemasan air minum tersebut juga menggunakan senyawa kimia lain dalam setiap proses pembuatannya.

"Tidak mengandung BPA belum tentu juga tidak mengandung bahan berbahaya lainnya," kata Guru Besar Bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro Andri Cahyo Kumoro, Selasa, 10 Oktober 2023.

WhatsApp Web dan HP Android Punya 'Ikatan Batin'

BPA (Bisphenol A).

Photo :
  • Jordi Labs
Dilema Air Minum Dalam Kemasan

 

Ia juga menjelaskan bahwa sebagaimana BPA dalam galon PC, di dalam AMDK non-PC alias polyethylene terephthalate (PET) atau galon sekali pakai juga mengandung senyawa kimia yang bisa mengotori air minum.

Misalnya, senyawa antimon (Sb), asetaldehida atau senyawa logam lain yang lebih membahayakan tubuh. PET dibuat dari bahan baku asam tereftalat (TA) dan etilen glikol (EG) dengan bantuan katalis berbasis antimon (Sb), germanium (Ge), atau titanium (Ti).

Andri mengatakan jika suhu penyimpanan yang tinggi dan penyinaran sinar Matahari secara langsung dapat meningkatkan pelepasan zat antimon ke dalam air.

Antimon merupakan salah satu pencemar air minum yang utama yang melebihi tingkat kontaminan maksimum (MCL), yaitu 6 ppb, dalam beberapa kondisi penggunaan. Paparannya dalam jangka pendek dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan diare.

Selain itu, kolesterol darah yang lebih tinggi dan gula darah yang lebih rendah adalah efek samping lain yang sering dilaporkan jika terpapar dalam jangka waktu yang lebih lama.

Galon PET atau sekali pakai juga mengandung antimon trioksida dianggap bersifat karsinogen yang bisa menyebabkan terjadinya kanker pada sel-sel tubuh.

Migrasi antimon dari AMDK PET ke dalam air telah ditemukan dalam penelitian yang dilakukan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Bahaya galon PET juga ditambah dengan kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam kemasan.

"Kalau mau aman itu, ya, bisa menggunakan bahan organik, degradable, dan aman seperti plastik berbasis pati, lipid, rumput laut atau campuran dan turunannya. Tapi itu kan mahal cost-nya, tidak efisien untuk industri," jelas Andri.

Peneliti Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center Institut Pertanian Bogor Nugraha Edhi Suyatma mengatakan plastik PC memiliki banyak keunggulan dibandingkan dari PET. Plastik PC lebih fleksibel sehingga lebih tahan dari risiko pecah/retak.

Plastik PC juga memiliki ketahanan gores dan ketahanan benturan hingga suhu yang lebih baik, sehingga tahan untuk dicuci dengan suhu panas antara 60-80 derajat Celcius dengan penyikatan menggunakan sikat plastik tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaan kemasan. Sedangkan, galon PET selalu baru karena hanya digunakan sekali.

Namun, galon PET memiliki risiko lebih mudah tergores saat dilakukan pencucian dengan menggunakan sikat. "Perbandingan PC dan PET ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen dalam memilih produk AMDK dengan galon plastik sesuai kebutuhannya," papar Nugraha.

Dosen Ilmu Pangan Universitas Jenderal Soedirman, Karseno, menambahkan jika kemasan pangan apapun yang sudah kategori food grade sebenarnya tidak masalah untuk digunakan.

Ia melanjutkan pangan yang berada dalam kemasan tersebut juga aman untuk dikonsumsi publik. Kategori kemasan pangan berstandar food grade juga tentu memiliki standarisasi ketat dan tersertifikasi.

Hal ini untuk memastikan bahwa kemasan tersebut tidak akan memberikan dampak kepada konsumen. "Jadi, kemasan juga sudah diuji oleh lembaga resmi. Dalam uji kemasan itu terdapat uji migrasi bahan kimia kemasan ke produk, tidak bisa hanya klaim sepihak," tutur Karseno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya