BMKG Sebut Bumi Semakin Panas

Retakan tanah sawah di Kabupaten Tangerang akibat kekeringan yang dipicu suhu panas.
Sumber :
  • VIVAnews/Sherly

Jakarta, 16 Oktober 2023 - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa saat ini bumi semakin panas dan Indonesia tengah menghadapi ancaman kekeringan yang lebih panjang dan kuat dari tahun-tahun sebelumnya.

Kapan Bumi Kiamat?

"Hal ini berdampak pada berkurangnya pasokan air untuk pertanian, industri, dan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Ini merupakan peringatan bagi Indonesia untuk segera mengambil langkah mitigasi krisis air," ujarnya, dikutip VIVA Tekno dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9).

Dwikorita mengatakan pemerintah telah melakukan mitigasi sejak dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan waduk, embung, dan pengeboran sumur air dalam.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Irigasi bendungan Tapin.

Photo :
  • VIVA/Ilham

Meskipun upaya mitigasi telah dilakukan, namun ancaman kekeringan tetap perlu diwaspadai. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk mengatasi krisis air, baik pemerintah, swasta, masyarakat, hingga organisasi internasional.

Bumi Resources Raih Laba Bersih US$67,63 Juta di Kuartal I-2024

"Persoalan ini sangat kompleks, bukan karena hanya satu sebab dan hanya satu negara, tapi terlibat keterkaitan berbagai elemen. Jadi kita harus gotong-royong," tuturnya.

Acara FMB9 bersama BMKG

Photo :
  • FMB9

Terlebih, dia menambahkan, ancaman kekeringan bukan hanya masalah yang melanda Indonesia, namun juga tantangan global. Bahkan, data dari Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi krisis pangan akan terjadi pada 2050 jika tidak ada tindakan konkret yang dilakukan sedini mungkin.

Dwikorita menambahkan, Indonesia sendiri memiliki peran penting dalam mengatasi krisis air. Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi pengelolaan air yang ramah lingkungan.

"Hal ini karena Indonesia memiliki kekayaan sumber daya air yang besar, serta pengalaman dalam mengelola sumber daya air di tengah kondisi iklim yang ekstrem," tegasnya.

Maka dari itu, dalam World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali tahun depan, Dwikorita berharap Indonesia dapat berperan sebagai jembatan antara negara-negara maju dan berkembang dalam upaya mitigasi krisis air. Indonesia juga dapat berbagi kearifan lokal yang telah terbukti efektif dalam mengelola sumber daya air.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya