Generative AI, Teknologi Baru untuk Tingkatkan Kinerja Bisnis

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Tekno – Bisnis di dunia kini berlomba-lomba untuk mengadopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menguatkan kinerja mereka.

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Nah, supaya tidak ketinggalan maka perusahaan di Indonesia harus mengikuti arah global jika ingin tetap bersaing hingga internasional.

Oleh karena itu, perusahaan yang tidak memanfaatkan AI diprediksi akan kesusahan mempertahankan diri di pasar global dalam 5 tahun. Kecerdasan buatan terus berkembang.

Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

Kini, telah hadir teknologi generative AI yang sudah memicu berbagai ide baru, termasuk di dunia bagaimana cara memanfaatkannya untuk memajukan bisnis.

Generative AI atau Gen AI, kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan teks, gambar, dan bahkan video dari data yang diterimanya.

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Photo :
  • Dok. Istimewa

Sebab itu, dunia bisnis tertarik untuk menggunakan Gen AI untuk meramu berbagai bahan, seperti laporan keuangan, yang dibutuhkan untuk pengoperasian bisnis.

Menurut Pendiri AI4Diversity Steve Nouri, sifat Generative AI yang terbuka membuatnya mudah diakses oleh khalayak umum, termasuk bisnis. "Gen AI terbuka untuk diakses oleh siapa saja. Inilah yang membedakannya dari AI terdahulu," ungkapnya.

Berkat sistemnya yang terbuka, AI yang dahulu sekadar fitur yang tertanam di produk lain kini sudah bisa berdiri mandiri dan membawa nilai tersendiri bagi pengguna.

Kecepatan AI dalam mengolah data dan menciptakan hasil akhir akan membuat pekerjaan lebih efisien. Contohnya, AI dapat dengan cepat dan akurat menganalisa data konsumen.

Hasil dari analisis tersebut kemudian dapat digunakan bisnis untuk gesit memformulasikan strategi pasar sesuai tren terkini.

"Kekuatan utama dari teknologi adalah kemampuannya membantu kita menghemat waktu pengerjaan. Mengingat waktu sama bernilainya seperti uang, penghematan tersebut akan berdampak positif pada kinerja bisnis,” tutur Steve.

Banyak perusahaan terganjal kesuksesannya oleh keterbatasan sumber daya, termasuk sumber daya manusia (SDM).

Sementara itu, Chief Operating Officer Mekari Anthony Kosasih mengatakan AI memberi keleluasaan bagi karyawan untuk mengalihkan waktu dan tenaga untuk melakukan tugas yang lebih strategis sehingga membuat pekerjaan lebih efisien.

Dengan demikian, bisnis dapat memfokuskan SDM terbatasnya ke pekerjaan yang betul-betul berdampak signifikan pada kinerja.

"AI bisa memperkuat kapasitas penyelesaian pekerjaan bahkan hingga 5 atau 10 kali, sehingga kinerja bisnis akan ikut terdongkrak secara signifikan," paparnya.

Ia menambahkan jika AI akan memperkuat kemampuan perusahaan menciptakan layanan baru bagi konsumen sehingga perusahaan mendapatkan kesempatan lagi untuk menumbuhkan laba.

“AI akan membuka banyak sekali peluang baru, dan salah satu peluang tersebut adalah cara-cara kreatif dalam melayani konsumen," kata Anthony.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya