Guru SMA Ini Beda dari yang Lain

Ilustrasi guru.
Sumber :
  • Freepik/pressfoto

VIVA Tekno – Sebuah sekolah menengah atas atau SMA resmi mengenalkan guru baru bernama Iris. Ia merupakan guru yang beda dari lainnya karena bukan manusia, melainkan robot humanoid bertenaga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Iris mulai bertugas sebagai guru di SMA KTCT, Thiruvananthapuram, ibu kota negara bagian Kerala, India. Wilayah tersebut memiliki tingkat melek huruf tertinggi (94 persen) dari seluruh negara bagian di sana.

Maker Labs, perusahaan robotika asala India yang juga produsen Iris, menggambarkan robot humanoid itu sebagai alat pengajaran serbaguna dengan kemampuan interaktif, seperti dikutip dari situs Times of India, Rabu, 13 Maret 2024.

Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

Menurut mereka, Iris dilengkapi dengan prosesor Intel dan co-prosesor untuk melakukan tugas manuver, dan pengguna dapat mengontrol dan berinteraksi dengan robot menggunakan antarmuka aplikasi Android.

Iris dilengkapi dengan asisten suara berbasis AI untuk memberi 'penjelasan' dan menyampaikan 'konten pendidikan'.

10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah

Robot humanoid berjenis kelamin perempuan ini dapat bergerak dengan platform beroda dan memanipulasi objek, melakukan demonstrasi, dan terlibat dalam aktivitas pembelajaran langsung.

Maker Labs juga mengunggah video robot yang mengenakan ‘sari’, pakaian tradisional India, berinteraksi dengan siswa dan siswi di sebuah ruang kelas.

Pemerintah India berupaya memanfaatkan kekuatan AI di berbagai sektor termasuk layanan kesehatan, pertanian, dan pendidikan.

New Delhi sampai harus menggelontorkan anggaran sebesar US$1,2 miliar (Rp18,69 triliun) untuk lima tahun ke depan.

Melalui inisiatif ini, Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi akan memberikan subsidi bagi perusahaan dalam negeri yang bekerja di bidang teknologi AI.

Selain itu, India juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengatur platform berbasis AI untuk menghindari kemungkinan dampak negatif, termasuk disinformasi dan hoax.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya