Diserang Peretas, Apple Bikin Penangkal

Bunga duka untuk Steve Jobs di depan Apple Campus
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews -
Menyusul serangan para peretas pada sejumlah perangkat Macintosh, Apple langsung merilis alat pelindung
malware
atau peranti lunak berbahaya.


Sekadar diketahui, peretas yang tidak diketahui identitasnya menyerang sejumlah komputer Mac milik pekerja Apple ketika mereka mengunjungi salah satu situs peranti lunak pengembang yang terinfeksi serangan.


Peranti lunak berbahaya itu masuk dengan memanfaatkan celah dalam peranti lunak Java Oracle Corp. Para peretas menyusup melalui celah tersebut untuk memasang
Terpopuler: Gamers Harus Wangi, Spesifikasi Xiaomi Pad 6S Pro Harga Rp8 Juta
plug-in
dalam browser Web, yang nantinya bisa digunakan untuk menyerang perusahaan lain, Facebook.
Kenali Pentingnya Konsumsi Multigrain Saat Sarapan


Kiamat Masih Jauh Selama Masih Ada 3 Hewan Ini, Kata Gus Baha
Setelah diserang, Apple menegaskan tidak ada indikasi data telah berhasil diambil, dan Apple bekerja sama dengan pihak berwenang di Amerika Serikat untuk menyelidiki insiden ini.

"Apple telah mengidentifikasi
malware
yang menginfeksi sejumlah sistem Mac melalui
bug
dalam
plug-in
Java," ujar Apple dilansir
Telegraph,
20 Febuari 2013.


"
Malware
itu digunakan dalam rangka menyerang Apple dan perusahaan lain, dan telah tersebar melalui situs Web pengembang perangkat lunak. Kami mengidentifikasi sejumlah kecil sistem dalam Apple telah terinfeksi, dan sudah kami tangani," tambah produsen iPhone ini.


Perusahaan berbasis di California ini menambahkan pihaknya telah merilis sebuah alat penghapus malware Java. Jika ditemukan serangan lanjutan, peranti lunak tersebut akan memblokir
malware
dari komputer Mac.


Apple bukan merupakan korban serangan
malware
pertama. Pekan lalu, diketahui . Melalui blog resmi, jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu mengaku sistemnya telah menjadi target serangan canggih pada bulan Januari lalu.


"Serangan ini terjadi ketika beberapa karyawan mengunjungi sebuah website pengembang
mobile
yang mencurigakan. Dan, benar, website itu diduga menyebar program jahat yang terinstal ke laptop para karyawan," tulis Facebook dalam blog.


Dalam insiden itu, Facebook telah menemukan bukti bahwa sejumlah data pengguna telah dicuri.


Situs mikroblog Twitter juga pernah mengalami serangan pada awal bulan Febuari lalu. Dilaporkan, peretas kemungkinan telah berhasil pengguna Twitter.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya