22,5 Persen Pengguna Smartphone Ikut Tren BYOD

BYOD
Sumber :
  • Geek.com
VIVAnews
- Pasar Bring Your Own Device (BYOD) di Asia Pasifik terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Tren ini akan terus berlanjur hingga beberapa tahun ke depan, seiring dengan pangsa pasar smartphone dan tablet yang juga meningkat.


Menurut data IDC, yang dilansir melalui
Cellular News
, Kamis 5 Juni 2014, pengguna perangkat mobile di Asia Pasifik kebanyakan mengadopsi tren ini. Sebanyak 22,5 persen dari jumlah pengguna smartphone di 2013, ikut tren BYOD. Sedangkan tren BYOD di kalangan pengguna tablet dan notebook jumlahnya masih sedikit, masing-masing 4,9 persen dan 11,7 persen.


"Fenomena BYOD dipastikan terus menyebar. Jumlah a
dopter-
nya terus meningkat selama 12 bulan terakhir. IDC berharap angka ini terus tumbuh di sepanjang 2014 hingga 2015," ujar Iang Song, Manager Riset untuk Enterprise Mobility di IDC Asia Pasifik.


Menurut Song, pengalaman pengguna smartphone semakin baik dan meningkat. Sudah saatnya mereka melangkah ke jenjang lebih tinggi dengan fungsi dan kemampuan perangkat yang lebih kompleks. Hebatnya, langkah ini tidak diiringi dengan peningkatan harga perangkatan. IDC mendeteksi adanya penurunan harga perangkat untuk menunjang BYOD.


"Hampir 60 persen perusahaan yang disurvei di seluruh Asia Pasifik menyatakan telah membuat aturan baru untuk mendukung tren BYOD. Bahkan kebanyakan mereka telah menerapkannya," papar Strong.


Dalam observasinya, IDC menemukan bahwa tren BYOD di Asia Pasifik didorong oleh maraknya penggunaan smartphone di perusahaan-perusahaan. IDC berharap, hampir 155 juta pengguna smartphone akan mengikuti tren BYOD pada 2014 ini. Diprediksi peningkatannnya mencapai 40,4 persen dari tahun ke tahun.


Selain itu, tablet yang digunakan dalam tren BYOD pertumbuhannya meningkat menjadi 4 juta unit atau naik 62,7 persen dari tahun ke tahun. Sedangkan Notebook PC sedikit meleset seiring dengan menurunnya daya beli PC. Bahkan hal ini juga dikarenakan pelaku BYOD dipastikan akan pindah ke perangkat atau platform lain.


IDC memperkirakan, sekitar 3,1 juta pengguna PC Notebook akan berpindah ke perangkat lain dan mulai ikut arus BYOD. Namun begitu, IDC tidak bisa memastikan apakah pertumbuhan BYOD ini akan terus berjalan atau tidak.

Ijeck dan Bobby Nasution Bertemu di Jakarta Bahas Pilkada Sumut 2024, Ini Hasilnya

"Penggunaan smartphone untuk BYOD ini semakin banyak pada 2016 hingga 207 nanti. Sedangkan tablet untuk BYOD akan makin digunakan pada 2017 dan 2018," ujar Song.
Keluarga Datang ke Lokasi Brigadir RAT Tewas Bunuh Diri, Ada Apa?


BM PAN Sumatera Utara Dukung Zulkifli Hasan jadi Ketua Umum PAN Lagi
Sebelumnya, Gartner pernah memprediksi, 2014 nanti sekitar 80 persen profesional akan menggunakan setidaknya dua buah perangkat yang dapat mengakses sistem dan data korporat.

Choose Your Own Device (CYOD)


Setelah tahun-tahun tersebut terlewati, menurut IDC, tren BYOD akan menurun. Saat itulah para pengguna ingin agar perusahaan mau membiarkan mereka memilih perangkat kerja sendiri.


IDC menyebutnya Choose Your Own Device (CYOD). Tidak jauh berbeda dengan BYOD, CYOD juga memungkinkan pekerja untuk bekerja dari mana saja, tak harus ke kantor. Hanya saja nantinya pekerja diminta untuk memilih sendiri perangkat mana yang cocok untuk digunakan agar performa kerja bisa lebih baik. Menurut IDC juga, kemungkinan besar perusahaan akan mengadopsi aturan yang dikombinasi dari tren BYOD dan CYOD.


Dalam temuan IDC, pasar negara berkembang, seperti Australia dan Singapura akan mengalami penurunan tren BYOD pada kuartal pertama 2016 nanti.


Tren BYOD di Indonesia


Tren ini sudah ada di Indonesia sejak lama dan mulai terlihat sejak 2013 lalu. Menurut data Indonesia Cloud Forum (ICF) pada 2013, sebanyak 62,8 persen penganut BYOD lebih suka menggunakan perangkat Android untuk mengakses internet mobile, sedangkan 48,7 persen mengakses data dari perangkat berbasis Android. Menurut presentasi ICF, kendala yang masih dihadapi oleh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan tren ini adalah kekhawatiran terhadap kualitas layanan operator. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya