Ini Solusi Masalah Privasi Pengguna Gojek atau GrabBike

Tukang ojek.
Sumber :
  • www.kemirenvillage.com

VIVA.co.id - Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi turut menyoroti keluhan yang dialami beberapa pengguna ojek berbasis aplikasi.

Menurutnya dengan sistem komunikasi antardengan pengguna saat ini rawan memunculkan pelanggaran privasi. Sebab pengojek bisa mengetahui secara terbuka nomor pengguna layanan.

"Seharusnya jangan dibuat terbuka. Enggak boleh menurut saya komunikasi driver (pengojek) langsung ke pengguna. Harusnya pengguna komunikasi ke penyedia aplikasi dan aplikasi itu komunikasi ke pengojek," kata Heru kepada VIVA.co.id, Selasa 15 September 2015.

Dengan sistem yang ada saat ini, memungkinkan sang pengojek yang iseng mengetahui pola aktivitas harian pengguna.

"Berbahaya ini, bisa kelihatan nanti jam segini (pengguna) ke mana, terus biasanya di mana akan kelihatan. Ini beda dengan ojek pangkalan kan kenal (dengan pengojeknya), kalau ini (ojek online) kan enggak kenal," kata dia.

Untuk itu ia mengusulkan solusinya, penyedia aplikasi harus membuat komunikasi yang berbasis internet atau VoIP. Dengan cara ini pengojek tidak akan mengetahui nomor pengguna, sehingga mengurangi risiko pelanggaran privasi.

"Kalau pakai VoIP, proses komunikasinya kan hiding ya. Ini seperti (komunikasi) di Line atau BBM yang mengharuskan pakai PIN," kata mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu.

Ia mengatakan rencana salah satu penyedia layanan ojek online yang ingin mengembangkan fitur penjaga privasi dengan me-masking (menyembunyikan) nomor pengguna, menurutnya bukan solusi yang tepat.

Alasannya, tetap saja nomor awal pengguna bisa diketahui saat terjadi komunikasi antara pengguna dan pengojek.

Heru juga berpendapat agar ulasan dan penilaian layanan juga dibuat dengan menghormati privasi pengguna. Misalnya dirancang anonim atau berbasis kode.

"Testimoni ini kan penting untuk peningkatan layanan. Seharusnya yang membaca testimoni ini ya pengelola aplikasi. Dan ini jadi bahan untuk menilai pengojeknya," ujar dia.

Gojek Dapat Suntikan Dana Lagi Rp7 Triliun

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pengguna Facebook membeberkan beberapa praktik yang dianggap melanggar privasi. Pengguna Facebook dengan nama Aston Elza Lidya menuliskan ada pengguna ojek online yang diteror pengojek Gojek usai memberikan ulasan layanan yang buruk. Ada juga pengguna yang usai menggunakan layanan GrabBike dikirimi pesan pendek yang iseng.

Pengemudi Gojek melaporkan kasus penganiayaan ke Polres Depok.

Ratusan Driver Gojek Sweeping Ojek Pangkalan di Margonda

Rekan mereka dipukuli pengemudi ojek pangkalan di depan ITC Depok.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016