APJII Cari Perempuan yang Jago Nge-Vlog

Logo APJII
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) kembali menyelenggarakan pemilihan Miss Internet Indonesia 2018. Proses seleksi dilakukan selama dua bulan, dari awal September hingga Oktober 2018.

APJII: Indonesia Bukan Hanya Pasar untuk Starlink

Ketua Umum APJII, Jamalul Izza, menyebutkan, syarat menjadi Miss Internet, selain cantik, juga bisa berkomunikasi dengan masyarakat menggunakan teknologi 'zaman now'. 

"Kami ingin memberikan edukasi bagaimana seseorang itu harus cerdas dan kreatif dalam menggunakan teknologi. Miss Internet harus memiliki pengetahuan tentang teknologi digital seperti bagaimana mengelola blogging, membuat vlog yang kreatif dan tidak menggunakan unsur SARA," ujar Jamal di Hotel Lemo, Serpong, Tangerang, Rabu, 10 Januari 2018.

Smartfren Home RE11 Rp500 Ribu, Bisa Nyambung ke Puluhan Perangkat

Selain itu, Jamal menyatakan bahwa ajang ini untuk mendukung program-program pemerintah seperti menekan hate speech atau ujaran kebencian, mencegah konten berbau SARA, meningkatkan semangat nasionalisme dan meningkatkan sentimen positif di Indonesia terkait berbagai hal melalui internet. 

"Betapa pentingnya penggunaan internet yang bijak. Kami sudah capek melihat dan mendengar perang cyber di dunia medsos yang terkadang, sayangnya mengandung kebencian dan acapkali ujung-ujungnya hanya untuk menjatuhkan seseorang atau pemerintah," kata Jamal. 

Pembayaran Tepat Waktu Bagian dari Membangun Komunikasi yang Baik

Maka dari itu, di sinilah peran Miss Internet yang nantinya akan aktif menyosialisasikan penggunaan internet yang cerdas.  Selain itu, menjelaskan cyber security kepada masyarakat. 

Pencarian finalis Miss Internet dihelat di 12 kota perwakilan wilayah APJII. Mulai dari Medan dan Batam, kemudian berujung di Jakarta dan Banten. Setelah diseleksi, puncak pemilihan atau final diselenggarakan di ICE BSD pada 3 November 2018. 

Pemilihan Miss Internet berlangsung sejak 2013, tapi ketika itu hingga tiga tahun berturut-turut pemilihan hanya di Bali. Kemudian di tahun berikutnya dilakukan secara nasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya