Gara-gara Waze dan Google Maps, Kota Ini Jadi Kacau

Aplikasi Waze
Sumber :
  • Engadget

VIVA – Sebuah kota di Amerika Serikat, Leonia, New Jersey, menjadi kacau dengan adanya aplikasi navigasi seperti Waze, Google Maps dan lainnya. 

Segera Hadir Fitur Baru untuk Pengguna Mobil Listrik

Gara-garanya, kota yang berada dekat dari New York dan Manhattan itu selalu menjadi jalur alternatif yang direkomendasikan Waze maupun Google Maps kala jalanan macet. Maka Leonia menjadi lumbung kemacetan di mana-mana. 

Kala jembatan George Washington, New York, dan jalanan Manhattan macet, aplikasi navigasi akan memberikan arahan ke pengemudi untuk melalui jalan-jalan di Leonia, termasuk ke jalan-jalan sempit di kota tersebut.

Lacak Nomor HP dengan 4 Cara, Terakhir Bisa Cek Tarif Tol

Fenomena ini membuat Wali Kota New Jersey, Judah Zeigler, berang. Dia menuding aplikasi navigasi itu menjadi biang kemacetan di kotanya.

"Apa yang terjadi dengan pemakaian Waze dan Google Maps serta aplikasi lainnya yaitu kendaraan ini berakhir di jalan-jalan sempit kami," ujar Zeigler, dikutip dari CBS Radio, Selasa 16 Januari 2018. 

Cek Tarif Tol Lewat Google Maps, Pastikan Saldo Cukup

Sang Wali Kota itu menegaskan, jalan-jalan kecil dan sempit di kotanya dibuat bukan untuk menjadi pembuangan kemacetan parah tersebut. Untuk itu, Zeigler menegaskan aplikasi navigasi tidak memberikan manfaat. 

Guna membendung penggunaan aplikasi navigasi, pemerintah kota telah melahirkan peraturan daerah yang melarang semua non-penduduk Leonia, New Jersey, melalui 60 jalan di kota tersebut pada jam sibuk, pagi dan siang hari. Aturan ini juga bertujuan menindak penghuni kota yang mengambil jalan pintar dengan mengikuti instruksi aplikasi navigasi.

Nantinya, pemerintah kota akan memberikan stiker mobil khusus untuk membedakan mana penduduk lokal dan mana penduduk luar kota tersebut. 

Pemerintah kota Leonia tak melarang semua orang luar masuk ke kota itu. Pemerintah sedang menggodok solusi bagi warga non-Leonia untuk bisa masuk kota, namun bukan dengan mengendarai kendaraan yang memacetkan kota. Kategori ini yaitu pengunjung, pejalan kaki atau pengasuh anak.

Dengan peraturan baru itu, pemerintah kota berharap penyedia aplikasi navigasi bisa menyesuaikan dengan kebijakan baru itu dan berhenti mengirimkan instruksi jalan pintas ke pengemudi. 

"Tujuan kami bukan ingin meningkatkan pendapatan bagi kas kota, tapi untuk mengenyahkan macet lalu lintas dari jalan-jalan sempit kami," tegas Sang Wali Kota itu.

Begitu nanti peraturan diaplikasikan pada 22 Januari, polisi Leonia akan berjaga di jalanan untuk menegakkan aturan tersebut. Pelanggar aturan itu bisa terancam tilang US$200. 

Untuk pekan pertama penerapan aturan itu, Ziegler mengatakan, petugas akan lebih banyak memberikan peringatan maupun imbauan. Petugas belum akan menilang pelanggar pada pekan pertama itu. 

Menanggapi keluarnya kebijakan baru itu, Waze menegaskan akan menyesuaikan diri. Perwakilan Waze mengatakan, mereka hadir untuk bekerja secara menyeluruh dengan komunitas pengemudi, editor peta dan kontak terkait dalam meningkatkan pengalaman navigasi. 

"Jika sebuah jalan diklasifikasi ulang secara legal menjadi jalan yang khusus, editor peta kami akan melakukan perubahan itu," ujar Juru Bicara Waze, Terry Wei, kepada New York Times.  

Aplikasi navigasi bukan hanya membuat repot pemerintah kota Leonia. Warga di California dan Massachusetts juga jengah bagaimana mengatasi lalu lintas yang makin padat dengan adanya Waze. 

Belum lagi seorang warga di pinggiran kota Tel Aviv menggugat Waze pada Desember 2016. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya